Keterangan foto solopos.com

JAKARTA | duta.co – Meski tidak bisa berangkat ke tanah suci, umat Islam di Indonesia, tetap bangga mendengar kesiapan pemerintah Arab Saudi melaksanaan rukun Islam kelima ini.

Seperti diberitakan, Arab Saudi telah memutuskan untuk tetap menggelar ibadah Haji secara terbatas. Seiring dengan keputusan tersebut, kerajaan juga telah mengumumkan protokol kesehatan Haji di tengah pandemik Covid-19.

Berdasarkan protokol kesehatan yang dirilis Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) pada Senin (6/7/2020) hari ini , jemaah akan dilarang menyentuh Kabah untuk tahun ini, sebagaimana dilansir Reuters. Setiap jamaah juga diharuskan menjaga jarak aman, satu setengah meter dengan yang lainnya, selama sholat hingga Tawaf.

Bulan lalu, Arab Saudi telah memutuskan untuk membatasi jumlah jamaah Haji dan melarang adanya jemaah dari luar negeri, kecuali warga asing yang tinggal di sana. Dengan begitu, ibadah Haji tahun ini (1141 H/2020 M) hanya akan diikuti oleh sekitar 10.000 jemaah.

Taat Protokol Kesehatan

Selain itu, akses ke situs-situs Haji di Mina, Muzdalifah, dan Arafat juga akan terbatas pada jemaah yang memiliki izin Hari mulai 19 Juli hingga 2 Agustus 2020. Yang utama, setiap jmaah dan penyelenggara akan diwajibkan menggunakan masker sepanjang waktu. Sementara pertemuan antara jamaah juga dilarang

Pemerintah Arab Saudi memastikan penyelenggaraan ibadah haji pada tahun ini tetap berjalan, meski dengan kuota jemaah terbatas. Menurut Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Essam bin Abed Al-Thaqafi, kuota jemaah haji yang diberikan Pemerintah Saudi tahun ini hanya 10.000 orang.

Dari jumlah tersebut, sebagian besar diperuntukkan bagi warga asing atau kalangan ekspatriat yang berdomisili di Arab Saudi. “Dari 10.000 kuota haji tahun ini, sepertiganya untuk warga negara Saudi, sisanya untuk ekspatriat,” kata Essam usai bertemu Menteri Agama Fachrul Razi, seperti dilansir dari laman Kementerian Agama, Jumat (26/6/2020).

Selama ini, setiap tahun, Saudi menerima sekitar 2,5 juta umat Islam dari seluruh dunia yang hendak melaksanakan ibadah haji. Namun, akibat pandemi Covid-19 yang melanda di seluruh dunia, termasuk Arab Saudi dan Indonesia,

Pemerintah Saudi memutuskan tetap menyelenggarakan ibadah haji dengan jemaah terbatas. “Pembatasan hanya 10.000 untuk menjaga keselamatan jemaah di tengah pandemi Covid-19. Sehingga, bisa dikendalikan jika ada kejadian yang tidak diinginkan,” kata dia.

“Bagi jemaah yang diizinkan berhaji, harus tunduk pada protokol kesehatan yang sangat ketat. Akan dilakukan tindakan preventif juga untuk mencegah Covid,” imbuh Essam. (rmol.id)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry