Azmil Chusnaini, SIP, MSM – Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB)

BANYAK yang terus berfikir kapan kita kembali seperti normal yang dulu, kapan vaksin akan ditemukan dan kapan pandemi ini berakhir? Tidak ada yang dapat mengetahui pastinya.

Bagaimana jika memang tidak akan pernah kembali seperti dahulu? Pola pikir dan gaya hidup masyarakat sudah terlanjur berubah dan kondisi tidak akan kembali 100% seperti dahulu sebelum pandemi terjadi.

Masyarakat terkena dampaknya. Kita dipaksa untuk bisa dan mampu bekerja dan sekolah bahkan semua kegiatan dilakukan dari rumah. Kini setiap orang terbiasa dengan teleconferences membicarakan apapun mulai sekedar kangen sampai meeting pekerjaan.

Kebutuhan akan kesehatan juga beralih dengan telekomunikasi, resep dokter dan obat tiba-tiba sampai di rumah dan siap minum. Penyeleggara event secara drastis dan mendadak harus berubah serba virtual. Youtuber makin banjir, konten kian banyak mulai dari pamer rumah sampe garasi mobil.

 Kini tidak ada antrian gedung pernikahan yang panjang, drive-thru yang hanya kita kenal di McDonald kini menjelma untuk pernikahan dan wisuda. Teknologi menjadi partner setiap orang sehar-hari, internet menjadi pacar setiap orang muda maupun tua. Apakah masih mengharapkan gaya hidup masyarakat kembali pada yang lama? Sepertinya digital transformation sudah terlalu dalam merasuk.

Penggunaan cara yang konservatif saat ini terpaksa berubah, Covid-19 telah memaksa kita semua menggunakan gaya baru. Para pelaku usaha harus bisa beradaptasi dengan cepat dan paling penting saat ini semua harus menguasai digitalisasi.

Digital transformation telah merasuk dalam gaya hidup semua orang dan Covid-19 menjadi booster yang sukses menerapkan konsep industri 4.0 di masyarakat. Apa yang harus dilakukan?

Dapat diprediksi, yang akan datang orang yang memiliki internet skill akan laris manis diperebutkan para pelaku usaha. Orang yang dapat mengedit video, yang dapat melakukan digital marketing, membuat website, dan sarjana IT akan harum bak bunga desa yang dipandang semua orang. Siapkan untuk hal ini, perkaya skill yang berhubungan dengan digital transformation. Jika tidak memiliki skill, mulailah mengkader para ahli ini untuk memajukan usaha anda.

Dasar yang kuat akan menjaga bangunan berdiri kokoh, dasar ini kita sebut komunikasi. Skill komunikasi baik internal dan eksternal yang efektif menjadi sangat penting untuk mengembangkan usaha yang kita miliki, sekecil apapun usaha kita.

Ceritakan apa yang terjadi dengan pandemi ini, penitngnya penggunaan teknologi, samakan kembali visi dan misi yang lama dan improvisasi apa yang diperlukan untuk menyambut gaya baru masyarakat. Partner kerja atau karyawan yang miss komunikasi akan menghambat performa kerja usaha, berikan informasi sedetail mungkin dan sesingkat mungkin.

Kemampuan kolaborasi saat ini juga tak kalah penting. Perlu inovasi-inovasi yang cepat, dan kecepatan ini bisa di rangsang dengan kolaborasi yang efektif. Sebagian perusahaan akan mulai terbiasa bekerja dengan jarak melalui conference.

Kerja virtual ini juga harus di jaga agar tetap efektif dan melahirkan terobosan-terobosan yang bagus. Komunikasi yang efektif ini akan membuat kinerja para pekerja meningkat, dan adaptasi akan cepat tercapai. Selain internal, kolborasi dengan network diluar juga sangat penting. Menggali informasi sebanyak mungkin akan memperlebar peluang kita untuk survive. Pemahaman akan apa yang terjadi saat ini juga akan lebih mudah jika komunikasi dengan informan dari luar juga dapat terlaksana dengan baik.

Yang terakhir, penghematan akan tetap diperlukan untuk mempersiapkan hal terburuk. Jangan belanja hal yang tidak terlalu diperlukan, sebisa mungkin harus memiliki simpanan dana darurat. Karena efek negatif pandemi juga membuat lesu ekonomi, dan kita tidak pernah tau seberapa cepat negara dan industri melakukan recovery ekonomi. *

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry