Pakar Digital Marketin, Andreas Agung dalam webinar Entrepreneurship & Digital Marketing yang digelar Petronas, Selasa (10/11/2020). DUTA/ist

SURABAYA l duta.co – Teknologi sudah mengubah segala hal. Bahkan prilaku konsumen di era teknologi ini juga berubah drastis.

Inilah yang mengubah para pebisnis untuk mengubah sistem marketing atau pemasarannya dari yang konvensional ke sistem digital.

Digital marketing penting dilakukan. Pakar Digital Marketing, Andreas Agung menjelaskan digital marketing sudah harus dan wajib dilakukan semua pebisnis di seluruh dunia. Kalau tidak pasti akan ketinggalan.

“Karena prilaku konsumen itu sudah mulai berubah. Bisnis juga harus berubah,” ujarnya dalam webinar Entrepreneurship & Digital Marketing yang digelar Petronas, Selasa (10/11/2020).

Dikatakan Andreas, saat ini internet sudah menjadi kebutuhan masyarakat di dunia, termasuk di Indonesia. Dari data yang ada, 64,8 persen penduduk di Indonesia ini sudah terkoneksi internet. Ini adalah pasar yang besar untuk memasarkan produk atau bisnis yang sedang dijalankan.

“Bisnisnya boleh apa saja, tapi marketingnya ke digital. Digital marketing itu untuk mendatangkan pengunjung agar lebih banyak mengenal produk atau jasa yang kita jual,” ungkapnya.

Dikatakan Andreas, bisnia apa saja bisa dipasarkan melalui digital. Ada dua cara untuk memasarkan produk dengan digital marketing itu. Pertama yakni dengan cara organik dan melalui iklan berbayar. Untuk organik atau gratisan bisa memanfaatkan sosial media yang dimiliki misalnya whatsapp, facebook, instagram dan sebagainya.

“Jangan media sosial itu digunakan untuk hal yang tidak bermanfaat. Gunakan untuk bisnis sehingga menguntungkan,” tandasnya.

Sementara untuk iklan berbayar bisa dengan memanfaatkan sosial media yang memang berbayar. Di semua sosial media bisa dimasuki untuk memperkenalkan produk atau jasa yang dijalankan. “Sekarang dukun saja pakai digital marketing, kenapa yang lain tidak. Bisnis apa saja bisa dipasarkan lewat digital,” tukasnya.

Untuk memulainya, kata Andreas, kita tidak perlu memiliki modal besar dan tempat yang luas. Cukup memiliki handphone atau ponsel, semua bisa dijalankan. A

ndreas mengatakan dulu menjalankan digital marketing dengan menjadi drop zipper. Dia bermitra dengan supplier baju-baju di Tanah Abang Jakarta. Semua produk fashion dia foto satu persatu kemudian dipajang di status media sosialnya.

“Ketika ada yang beli, kita tinggal hubungi supplier-nya dan mereka kita minta untuk mengirimkan ke konsumen atas nama kita. Jangan atas nama supplier nanti mereka jual sendiri,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Grenda Sri Bisma, salah satu pemilik warung kopi Stadion di Surabaya, juga berbagi kiat bisnis agar berhasil menjalankan bisnis di masa pandemi Covid-19.

Dikatakannya, berbisnis itu tidak mudah. Kegagalan pasti akan terjadi. Namun, kegagalan jangan dijadikan alasan untuk patah semangat dan berganti bisnis baru.

“Biasanya kalau gagal kita alih ke bisnis lainnya. Padahal, itu tidak boleh terjadi. Geluti bisnis sampai berhasil,” tuturnya.

Selain itu, Grenda menegaskan keberhasilan sebuah bisnis juga harus ditanamkan dari diri sendiri, bahwa produk atau jasa yang dijual dibutuhkan orang lain.

“Tanamkan bahwa konsumen butuh dengan produk kita. Kalau sudah begitu mereka pasti akan datang,” tuturnya. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry