Salah satu warga Desa Gisik Cemandi meninggal saat ikuti tradisi petik laut Desa Banjarkemuning, Minggu (5/3/23).(FT/Dok Duta/LOETFI)

SIDOARJO | duta.co – Tradisi Petik Laut merupakan tradisi masyarakat sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas rezeki dan keselamatan yang diberikan melalui alam, khususnya laut. Namun, kemeriahan Tradisi itu menyisakan duka. Seorang warga Desa Gisik Cemandi meninggal dunia akibat tenggelam.

Kegiatan ritual yang dilaksanakan Minggu, (5/3/23) kemarin itu berlangsung sangat meriah. Warga yang mayoritas bekerja sebagai nelayan dan petani tambak ikut mengiringi larung sesaji ke tengah-tengah laut dengan mengunakan 150 perahu.

Namun, di tengah kemeriahan tradisi tahunan tersebut, ada warga yang mengalami musibah. Satu orang warga dilaporkan tewas tenggelam. Korban diketahui bernama M. Avivi (25) warga desa Gisik Cemandi.

Sebelumnya, sekitar pukul 10.30 WIB, korban mengikuti acara petik laut dalam rangka Ruwat desa Banjarkemuning dengan menaiki perahu berangkat dari dermaga Sungai Gisik Cemandi.

Dalam perjalanan itu, korban jatuh ke sungai dan seketika itu langsung dilakukan pencarian. Akan tetapi, karena arus sungai cukup deras dan pasang, korban baru berhasil ditemukan pada pukul 15.15 WIB dalam keadaan sudah meninggal dunia.

Berdasarkan keterangan keluarga dan kepala desa Gisik Cemandi Muhammad Alimin saat dikonfirmasi duta.co, ia membenarkan korban bernama M. Avivi warga Desanya Gisik Cemandi. “Semenjak kecil memiliki riwayat sakit epilepsi atau ayan dan tanpa sepengetahuan rombongan perahu tidak ada yang tahu jika korban ikut di dalam perahu. Jenazah korban selanjutnya dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan,” pungkas Kades Alimin, Senin (6/3/23).

Camat Sedati, Abu Dardak, saat dikonfirmasi, Senin (6/3/23), juga membenarkan korban tenggelam mempunyai riwayat sakit epilepsi. (loe)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry