Rektor Untag Surabaya, Prof Mulyanto Nugroho. DUTA/wiwiek

SURABAYA | duta.co – Fakultas Kedokteran (FK) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya siap untuk dibuka untuk mahasiswa baru 2023/2024 ini.

Karena, dengan adanya visitasi dari beberapa pihak, Untag Surabaya optimis, semuanya bisa beres pada April 2023 ini.

Rektor Untag Surabaya, Prof Mulyanto Nugroho mematikan hal itu saat bertemu media di ruang kerjanya, Selasa (14/2/2023). Dikatakannya, visitasi tinggal dilakukan oleh Konsul Kedokteran Indonesia (KKI) yang akan dilakukan dalam waktu dekat. “Kita pastikan vistasi beres pada Maret dan April bisa kita selesaikan semua. Kita bisa langsung buka untuk pendaftaran mahasiswa baru,” katanya.

Sebelumnya, Dekan FK Untag Surabaya,  dr Poerwadi mengatakan FK  ini nantinya akan fokus menyiapkan calon dokter yang profesional dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan terutama infeksi, kegawatdaruratan dan kebencanaan serta penyakit tropis.

Menanggapi hal itu, Rektor Prof Mulyanto menegaskan Indonesia yang berada di kawasan tropis banyak sekali penyakit-penyakit tropis yang harus ditangani. “Banyak alasan mengapa kami fokus ke sana. Di negara tropis itu salah satunya infeksi. Selain itu, Indonesia juga berada di kawasan yang rentan terjadi bencana dan kegawatdaruratan,” jelas Prof Mulyanto.

Untuk FK ini, Untag Surabaya sudah menyiapkan 26 dosen yang merupakan dokter spesialis yang sangat kompeten di bidang masing-masing. Dosen itu sudah dipersiapkannya sejak empat tahun lalu, tepatnya sejak Untag Surabaya mengajukan diri untuk membuka fakultas ini.

“Semantara kuotanya 50 mahasiswa karena dengan jumlah dosen sebanyak itu memang kuota maksimal 50 mahasiswa,” ungkapnya.

Untuk mempersiapkan itu, Untag Surabaya sudah bekerjasama dengan RSUD Jombang sebagai rumah sakit pendidikan utama. Selain itu, Untag Surabaya tengah menyiapkan 11 laboratorium. “Karena FK ini adalah fakultas bidang kesehatan pertama yang dimiliki Untag Surabaya,” tuturnya.

Sebelumnya, Untag Surabaya menerima Tim Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) WilayahVII Jawa Timur, Januari 2023 lalu. Dan minggu lalu, Untag Surabaya menerima visitasi Kelayakan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes RI, drg  Arianti Anaya,  di Indonesia sendiri terdapat tiga isu besar yang harus diselesaikan yakni terbatasnya tenaga kesehatan, distribusi yang belum merata, hingga kualitas yang belum berstandar nasional.

“Melansir data dariWHO, perbandingan rasio dokter dengan jumlah penduduk di Indonesia 1:1000, artinya 1 dokter melayani 1000 penduduk. Artinya Indonesia ini masih kurang sekali tenaga kesehatannya,” tuturnya.

Optimisme yang terus dikobarkan oleh civitas academika Untag Surabaya membuahkan hasilyang baik, pasalnya Kemenkes RI percaya Untag Surabaya bisa mengisi kekurangan dari tenaga kesehatan tersebut, khususnya di Indonesia bagian Timur dan Tengah.

“Di Indonesia ini masih adaPuskesmas tanpa dokter, karena Untag Surabaya ciri khasnya adalah Patriotisme, kami berharap mahasiswa kedokteran lulusan Untag Surabaya nanti bisa menjadi dokter patriot yang mengisi kekosongan di Indonesia bagian Timur dan Tengah,” katanya. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry