GRESIK | duta.co – Luar Biasa! Begitu komentar yang muncul saat dishare video pendek peresmian Masjid Akbar Moed’har Arifin yang terletak di Jalan Raya Daendels, Wadeng Sidayu, Gresik Kamis (9/4/2020).

“Luar Biasa! Dari sini, Gresik atau Indonesia, bisa mewarnai peradaban (Islam) dunia,” demikian komentar Dr Moh Mukhrojin SPdI, SH, MSi, dosen Untag Surabaya, Minggu (19/4/2020) di grup ‘Kampus Komite Khitthah NU’ yang dilihat duta.co.

Ya! Masjid ini tampak mentereng dan gagah. Fasilitasnya tak kalah lengkap dibanding masjid-masjid besar yang dibangun pemerintah. Bahkan, misi besarnya (terasa) belum ada yang menandingi: Memakmurkan jamaah yang memakmurkan masjid, menyejahterakan jamaah yang menyejahterakan masjid.

Masjid ini bakal menampung 5 ribu jamaah, berdiri di atas tanah 5 hektar dari 40 hektar yang disiapkan. Pendiri Masjid Akbar Moed’har Arifin adalah H A Djauhar Arifin yang dikenal sebagai Chairman PT Polowijo Gosari Group.

Ada 3 misi besar (3 klaster) yang diemban Haji Djauhar. Di antaranya, Pertama, membangun klatser ekonomi yang akan dikawal keluarga dan segenap masyarakat pengusaha. Mereka memiliki banyak unit usaha, dari tambang sampai industri. Perusahaan ini ditarget masuk lima besar dunia.

“Sekarang terbesar di Indonesia, dua tahun lagi terbesar di Asia. Dan, in sya Allah 5 atau 10 tahun lagi, masuk 5 besar dunia. Saingannya perusahaan Amerika, Prancis dll,” jelasnya.

Kedua, membangun ekonomi rakyat, membangun irigasi air, membangun pusat enovasi berbasis laboratorium, membangun sekolah sampai jenjang universitas.

“Sehingga nanti bisa menghidupi 100 ribu petani di Indonesia, dengan begitu, akan ada lompatan pendapatan petani sampai 5 kali lipat dari yang ada sekarang,” tambahnya.

Fiqih Moed’har Arifin’

Sementara, KH Jazir ASP, Direktur Masjid Akbar Moed’har Arifin optimis, masjid ini akan menjadi acuan masjid-masjid di dunia. Apalagi, kegiatan di masjid tidak akan ada bolongnya, setiap saat diisi dengan agenda-agenda penting. Termasuk menimba berbagai ilmu dari para pakarnya.

“Ini bisa dikatakan ‘Masjid Abad Ini’, karena saat ini seluruh dunia, masjidnya sedang ditutup. Tetapi justru masjid ini sedang dimulai. Artinya, seluruh dunia tidak ada yang membersamai kehadiran dan eksistensi masjid ini. Semoga masjid ini akan menjadi acuan masjid-masjid di seluruh dunia,” tegas KH Jazir.

H A Djauhar Arifin (ft kiri), Prof Ali Aziz (kanan atas) dan Prof Ahmad Zahro. (FT/IST)

Hadir dalam peresmian masjid tersebut, adalah Prof Dr Mohammad Ali Aziz dan Prof Dr Ahmad Zahro dari Surabaya.  Prof Ali Aziz, kini didaulat menjadi Ketua Dewan Syariah, menggantikan Prof Ahmad Zahro pada periode pertama.

“Ya! Profesionalitas pengelolaan masjid ini, sangat luar biasa. Bisa menjadi contoh masjid-masjid lain. Begitu juga misi besar pendirinya. Saya melihat sangat visioner demi perkembangan Islam ke depan,” demikian Prof Zahro kepada duta.co.

Menurut Prof Zahro, secara fisik masjid ini sangat lengkap, dan terlengkap dari seluruh masjid yang ada di Indonesia. Bahkan ada helipad (tempat mendarat helikopter), barangkali ada jamaah pengusaha yang datang dari juah. Fasilitas pendidikan, kajian, sarana jamaah, semua lengkap.

“Masjid ini bisa menjadi pusat peradaban (dunia) Islam. Rencananya akan hadir ‘Fiqih Moed’har Arifin’. Isinya ngemong, egaliter, visioner dan kontemporer,” jelas Prof Zahro yang juga mantan Ketua Umum PP IPIM (Ikatan Persaudaraan Imam Masjid) seluruh Indonesia. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry