MALANG | duta.co – Ratusan mahasiswa asing penerima beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB) meriahkan ajang International Student Summit (ISS) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Digelar pada 28-30 November, ISS juga menghadirkan tokoh nasional seperti Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI Nadiem Makarim. Selain itu juga ada Siti Sofia Sudarma selaku diplomat senior kementerian luar negeri Indonesia.

Membuka acara ISS, Nadiem Makarim menilai bahwa mahasiswa asing yang belajar di Indonesia pasti memiliki pelajaran berharga selama berkuliah di Indonesia. Hal itu bisa dibagikan kepada teman-teman maupun kerabat mereka saat pulang nanti.

Nadiem, sapaan akrabnya juga mengatakan, pihaknya tengah mendorong transformasi besar pendidikan tinggi melalui Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Maka, mahasiswa asing penerima beasiswa KNB juga bisa mendukung program tersebut.

Kemendikbudristek juga berupaya meruntuhkan sekat yang membatasi kreativitas dosen dan mahasiswa. Maka, mereka diberi kesempatan untuk berkegiatan di luar kampus selama tiga semester. Baik itu kerjasama organisasi kemanusiaan, industri, maupun institusi pendidikan baik dalam maupun luar negeri.

“Terhitung, sudah ada 420 ribuan sivitas akademika yang bergabung. Adapula ribuan kerjasama pendidikan dengan industri untuk menciptakan inovasi, salah satunya business trip yang ada di G20 beberapa waktu lalu. Kami juga menggelontorkan 13 triliun untuk ribuan joint research agar muncul beragam solusi,” pungkasnya.

Di sisi lain, Sofia mengatakan bahwa KNB merupakan wujud dari kontribusi diplomasi publik di bidang pendidikan dan kebudayaan. Beasiswa KNB telah menerima 1681 mahasiswa asing sejak berlangsungnya program ini. Mulai tahun 2006 hingga 2022 ini. Dalam perjalanannya, program ini juga menunjuk 24 perguruan tinggi terbaik untuk menaungi para penerima beasiswa KNB selama di Indonesia.

“Saat ini, kita sedang berkumpul bersama negara-negara sahabat. Setelah kembali ke negara asal, kami juga akan melibatkan mereka untuk mengenalkan budaya dan bahasa Indonesia. Harapannya para mahasiswa asing ini akan menjadi jembatan antara Indonesia dengan negara asal,” ujar Wakil Dubes RI Seoul itu.

Senada dengan Sofia, Direktur Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (Ditjen Diktiristek), Lukman mengungkapkan kebahagiaannya karena program ini dapat kembali berjalan setelah dua tahun vakum akibat pandemi. Adapun kegiatan ini dihadiri oleh 185 mahasiswa asing dari 46 negara penerima beasiswa KNB.

“Pada tahun ini kami membuka kembali penerimaan beasiswa KNB setelah sebelumnya vakum akibat pandemi. Semoga akan ada banyak negara baru yang bersaing dan mendapatkan beasiswa ini. Kami berharap saudara tidak melupakan Indonesia dan keberagamannya,” kata Lukman.

Sementara itu, Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd. menjelaskan bahwa Kampus Putih sudah dua kali menjadi tuan rumah ISS. Kali pertama dilaksanakan pada 2015 lalu dan yang kedua pada tahun ini. Adapun salah satu misi ISS ini adalah untuk mempertemukan, bukan hanya manusianya tapi juga kultur, budaya dan bahasanya.

Ia berharap, bahasa Indonesia yang sudah dipelajari dapat menjadi media diplomasi di negara asal. Salah satunya melalui cerita pengalaman mahasiswa ketika berada di Indonesia. Fauzan juga ingin agar mahasiswa asing dapat melanjutkan studinya di Indonesia agar semakin dalam ilmu yang ditekuni.

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry