Rektor Unisma, Prof Dr Masykuri Bakrie MSi (paling kanan) dalam sambutan melepas dan memberangkatkan KSM. Disaksikan langsung Kepala Badan Pengembangan dan Informasi di Daerah Desa dan Transmigrasi, dari Kemendes.

MALANG | duta.co – Universitas Islam Malang (Unisma) mengejawantahkan program Kampus Merdeka dari Kementrian Pendidikan. Kebijakan ini memang memberi kebebasan penuh kepada perguruan tinggi untuk berinovasi. Kampus ini pun melepas Kandidat Sarjana Mengabdi (KSM) yang diapresiasi langsung oleh  Kementerian Desa (Kemendes).

Rektor Unisma, Prof Dr H Masykuri Bakrie MSi, salut dengan mahasiswanya, yang meski ditengah pandemi masih semangat menjalankan program akademik. Terutama mahasiswa yang mengikuti KSM, yang kali ini disesuaikan dengan domisili dan keilmuannya.

“Ini menunjukan kampus ini selalu melaksanakan kebijakan Pemerintah, terutama dalam sisi pengabdian masyarakat yang terus ditingkatkan,” ungkap Prof Masykuri, Sabtu (30/01/2021).

Program Kandidat Sarjana Mengabdi (KSM), pelaksanaan sebagai pengganti KKN, sebagai kewajiban mahasiswa semester akhir. Ini sejalan dengan program Kampus Merdeka. Dimana masing-masing perguruan tinggi diberikan kebebasan membuat terobosan baru.

Rektor yang dikenal inovatif ini menilai, dalam diri mahasiswa semester terakhir sudah memiliki ilmu mumpuni. Termasuk juga telah memiliki kepedulian dan kearifan serta memiliki tanggungjawab sebagai agent of change. Maka untuk itu, KSM bersifat kolaboratif bersama masyarakat, dengan memberi solusi dari permasalahan yang ada.

Ia menambahkan, 35 prodi yang diterjunkan sebagai bagian dari pelepasan KSM tematik berbasis keilmuan dan domisili ini. Jumlah yang mengikuti program ini 800 mahasiswa, mereka tersebar hampir di seluruh Indonesia, bahkan ada sekitar 15 mahasiswa dari Thailand dan Timor Leste.

Kepala Badan Pengembangan dan Informasi di Daerah Desa dan Transmigrasi, dari Kemendes, Dr Suprapedi M Eng Sc, mengapresiasi program Unisma ini. Menurutnya sangat tepat sekali KSM diarahkan berdasarkan domisili. Pasalnya dampak Covid sudah menjalar ke seluruh pelosok tanah air.

Menurutnya, dampak pengangguran karena pandemi yang paling banyak dirasakan ialah melemahnya perekonomian. Diperkirakan lebih dari 8,2 Jt warga desa yang terdampak.

“Maka lewat program KSM Unisma ini diharapkan orang desa lebih tahan akan dampak pandemi. Terlebih dengan kearifan lokalnya,” ungkap Supra Pendi.

KSN yang berdasar domisili ini memang diyakini akan lebih efektif mengangkat permasalahan. Pasalnya para mahasiswa yang diterjunkan sudah tahu permasalahan masyarakat disekitarnya. Apalagi dengan ikut andilnya mahasiswa Unisma menyosialisasi Program Kesehatan (Prokes) adapatasi new normal hingga dapat dioptimalkan. (dah)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry