Tampak Kasi TSPO Anggie Ardhitia (mengenakan kaos putih berkerah) foto bersama TPD, Lansia telantar di PA Al Mustaghfirin. (FT/DUTA.CO/RIFKY)

SEMARANG | duta.co – Tekad Pemerintah Kota Semarang dalam menangani PGOT (Pengemis, Gelandangan dan Orang Telantar) disambut baik oleh masyarakat luas. Dukungan arus bawah itu tampak dari kompaknya kinerja sukarelawan yang tergabung dalam Tim Penjangkauan Dinas Sosial (TPD).

“Luar biasa, gerak cepat Dinas Sosial ini patut diacungi jempol. Adalah kewajiban pemerintah untuk menangangi masyarakat telantar. Semoga dengan semangat Dinsos ini, PGOT bisa terfasilitasi dengan baik,” kata salah seorang relawan kepada duta.co, Minggu (15/10/2017).

Bukan hanya perseorangan, TPD yang berada dalam arahan  Anggie Ardhitia, Kasi Tuna Sosial dan Perdagangan Orang, serta Primasari YS, Kabid Penanganan Fakir Miskin ini, mendapat apresiasi sejumlah Panti Asuhan, dan mereka siap sebagai tempat singgah serta rehabilitasi sosial bagi PGOT.

Sabtu, (14/10/2017) sekira pukul 15.00 wib, TPD menindaklanjuti informasi yang disampaikan warga melalui aplikasi WhatsAap, lalu melakukan pencarian terhadap seorang nenek yang diduga diusir oleh salah satu keluarganya.

Dan dalam penelusuran tersebut TPD mendapatkan beberapa titik yang diduga sebagai tempat transit dan mangkal para lansia peminta sedekah. Tak berselang lama TPD berhasil menemukan orang dimaksud.

Menurut Istijani (40 tahun) perempuan penjual sembako di pasar Peterongan Semarang, bahwa, lansia tersebut pernah berbicara padanya bahwa salah satu anak dari lansia itu ada yang tinggal di daerah Peterongan. Namun sang ibu tidak berani diajak pulang dengan alasan anak lansia masih trauma.

Kemampuan komunikasi dan pendekatan yang lebih humanis TPD membuat lansia tersebut buka suara. Kepada TPD dia mengaku bernama Kasmijem (73 tahun). Menurut Kasmijem, dirinya masih memiliki seorang anak perempuan yang tinggal di sekitar Semarang dan seorang lagi tinggal di daerah Ungaran, Semarang.

Kasmijem sendiri diketemukan dalam kondisi lemah, pandangan matanya berkurang dan pendengarannya tidak bagus. Ia mengatakan bahwa, dirinya memiliki seorang anak laki-laki yang sangat perhatian padanya. Namun anak pertama tersebut telah meninggal dunia di Jakarta. Kisah yang terputus-putus ini membuat TPD sedikit kerepotan, tetapi, tertap berjalan dengan misi memanusiakan manusia.

Pencarian lansia telantar dilanjutkan Minggu (15/10). Pencarian dipimpin sendiri oleh Mas Anggie (sapaan akrab Anggie Ardhitia). Ada dua orang lansia telantar diketemukan dan berhasil dibawa ke mitra Pemerintah Kota, Panti Asuhan Al Mustaghfirin, Banget Ayu Wetan, Kecamatan Genuk, Kota Semarang. Berbeda dengan Kasmijem dua orang lansia yang baru ditemukan tersebut masih belum mengungkapkan identitas dirinya. Ketiga kasus tersebut masih dalam pendampingan Dinas Sosial.

Penyisiran lansia telantar ini diteruskan. Sesuai dengan tekad Pemerintah Kota Semarang, bahwa, PGOT (Pengemis, Gelandangan dan Orang Telantar) harus tertangani dengan baik. Kalau tidak, pemerintah berdosa.  (Rifqi)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry