dr Ardyarini Dyah Savitri, SpPD, FINASIM Dosen Fakultas Kedokteran (FK)

dr Ardyarini Dyah Savitri, SpPD, FINASIM – Dosen Fakultas Kedokteran (FK)

Diabetes Mellitus

Diabetes Melitus (DM) tipe 2 merupakan penyakit dengan karakteristik hiperglikemia kronis yang disebabkan oleh gangguan fungsi atau jumlah insulin. Prevalensi penyakit ini pada 1980, mencapai 1,5   hingga 2,3%. Jumlah ini terus meningkat, pada 2001 yaitu mencapai 7,5%, dan  per tahun selalu mengalami peningkatan hampir dua kali lipat pada tahun 2007 hingga 2013.

Gejala dan Diagnosis Diabetes Mellitus

Diabetes Melitus (DM) tipe 2 memiliki tiga gejala khas yaitu poliuri (sering kencing), polidipsi (sering merasa haus), polifagi (sering merasa lapar) serta penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya. Dengan gejala yang kurang khas, banyak kasus DM tipe 2 yang tak terdiagnosis di kehidupan masyarakat. Data dari Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa sebesar 69,6% dari 12.191.564 pasien lolos dalam penegakkan diagnosis, karena kurangnya kesadaran dari masyarkat akan gejala dan tanda dini DM tipe 2.

Hal ini tentu menjadi kabar yang kurang menyenangkan, dimana DM tipe 2 yang tidak terkelola dengan baik dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi DM. Mata, ginjal, jantung, otak, syaraf serta pembuluh darah tepi merupakan target organ kerusakan DM tipe 2.

Ginjal dan Fungsinya

Ginjal merupakan sepasang organ vital yang terletak didalam perut yang berfungsi untuk mengatur tekanan darah, mengatur sel darah merah, menyaring darah, mengatur keseimbangan asam basa, serta menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit. DM tipe 2 merupakan penyebab tersering terjadinya gangguan ginjal dan gagal ginjal terminal.

Tanda Ginjal Diabetik

Tanda penyakit ginjal diabetik bervariasi dan biasanya tidak menimbulkan keluhan hingga fungsi ginjal turun 30 %. Keluhan utama yang dirasakan antara lain pusing, pucat, lemah, letih, dan lesu, bengkak pada mata dan kaki, serta kencing berbusa. Pada tahap lanjut, dapat terjadi sesak nafas, sulit konsentrasi dan jumlah produksi urine yang berkurang, mual muntah, nafsu makan berkurang serta kulit kering dan gatal.

Deteksi dini sangat penting untuk mencegah terjadinya penyakit ginjal diabetik dan gagal ginjal terminal akibat DM tipe 2. Beberapa pemeriksaan yang dianjurkan untuk pasien DM tipe 2 antara lain pemeriksaan gula darah puasa, gula darah 2 jam setelah makan, HbA1C, urine lengkap, fungsi ginjal,  rasio Albumin Kreatinin, serta pemeriksaan radiologi

Tatalaksana

Prinsip tatalaksana penyakit ginjal diabetik terdiri atas terapi penyakit dasar (DM Tipe 2), terapi penyakit penyerta seperti hipertensi, kolesterol tinggi, terapi komplikasi yang timbul, evaluasi dan usaha penghambatan perburukan fungsi ginjal serta terapi pengganti ginjal pada penyakit ginjal tahap akhir.

Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa

Hal ini dilakukan dengan mengontrol kadar gula darah, tekanan darah, kadar lemak, asam urat, menghindari berat badan berlebih, stop merokok dan alkohol, menghindari makanan tinggi lemak, makanan olahan, makanan asin, menghindari konsumsi obat  obatan yang merusak ginjal seperti obat antinyeri, minum air putih cukup 8  10 gelas per hari, olahraga teratur, hindari stress, serta cek kesehatan teratur.

Menelaah obat yang harus dikonsumsi dalam jangka waktu panjang untuk pengelolaan DM Tipe 2, menimbulkan mitos di masyarakat bahwa obat dapat merusak ginjal. Hal ini tentu tidaklah tepat. Obat  obat yang dikonsumsi secara teratur oleh pasien DM Tipe 2 adalah untuk mengontrol kadar gula darah sehingga dapat menghindari terjadinya penurunan fungsi ginjal akibat diabetes.

Dengan menerapkan prinsip 8 tepat dan 5 waspada maka efek samping obat dapat dihindari. Hal ini terdiri atas tepat diagnosis, tepat pemilihan obat, tepat indikasi, tepat pasien, tepat dosis, tepat lama dan cara pemberian obat, tepat harga, tepat informasi, serta waspada efek samping obat.

Dengan deteksi dini serta pengontrolan terhadap faktor  faktor penyebab gangguan fungsi ginjal maka akan dapat mencegah progresifitas gagal ginjal serta menghindari kondisi gagal ginjal terminal pada penderita DM tipe 2. *

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry