Rektor Unisma, Prof Dr H Maskuri Bakri MSi (dua dari kanan) bersama Tim produksi Bilik Bevico 193 saat bagi-bagi hand sanitizer. (DUTA.CO/IST)

MALANG | duta.co – Universitas Islam Malang (Unisma) pada 27 April ini genap berusia 39 tahun. Tak tanggung-tanggung, tiga kemanfaatan ke masyarakat langsung ditebar. Di antaranya, bilik Bevico, hand sanitizer dan program sosial Unisma Peduli.

Menurut Rektor Unisma, Prof Dr H Maskuri Bakri MSi, ada hikmah di balik wabah virus corona ini. Di antaranya, manusia menjadi banyak berdoa, muncul berbagai kreativitas guna mengantisipasi diri dan lingkungan. Begitu pula dengan Kampus Kebanggaan NU ini yang melaunching beberapa produk yang bermanfaat untuk masyarakat.

“Tiga kemanfaatan yang dimaksud adalah bilik semprot anti virus yang dinamai Bevico 193, dan bagi-bagi hand sanitizer serta Program Sosial Unisma Peduli,” ungkap Prof Maskuri, Jum’at (27/03/2020).

Ketiga produk tersebut, kaat dia, untuk masyarakat dan merupakan wujud dedikasi Unisma dalam rangka ulang tahun ke 39. Unisma juga memunculkan kreativitas baru, yakni karya kipas angin khusus ruangan yang tersambung dengan disinfektan.

“Untuk program Unisma Peduli, menyasar terutama masyarakat kecil yang kerja untuk makan hari ini. Program ini akan berkoordinasi dengan Pemkot untuk pendistribusian ke seluruh RT di Kota Malang,” ujar orang nomor satu di kampus kebanggaan NU ini.

Lebih jauh, imbuh dia, mengenai Program Unisma Peduli, merupakan program sedekah dari para dosen dan karyawan Unisma. Mereka tiap kali mendapat gaji langsung menyisihkan untuk program sosial ini.

Ia memaparkan, rencananya program ini akan disebarluaskan bersama Pemkab Malang, dan Pemprov Jatim, bahkan juga Pemerintah Indonesia sebagai wujud Unisma dari NU untuk negara dan dunia.

“Termasuk bilik Bevico 193 yang tidak hanya untuk civitas akademika Unisma saja, namun masyarakat luas juga dipersilahkan menggunakan untuk mensterilkan badan,” tutur Prof Maskuri.

Dijelaskannya, setiap orang yang akan masuk kampus diwajibkan memasuki bilik Bevico. Selain upaya penyemprotan disinfektan di seluruh kampus yang sudah dilaksanakan.

“Tiga upaya kampus multikultural ini dalam menanggulangi Covid-19 sudah diwujudkan. Yakni berikhtiar, berusaha dan bersedeqah,” imbuhnya.

Rektor Unisma berharap, melalui upaya-upaya tersebut dapat meredam dan mengusir wabah virus corona.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor (WR) II Unisma, yang juga Ketua Satgas Covid 19 Unisma, Noor Shodiq Askandar SE MM, menjelaskan, bilik semprot Bevico 193 merupakan kepanjangan dari Berantas Virus Corona. Sedangkan angka 193 diambil dari nomer alamat kampus ini yang terletak di jalan MT Hariyono 193.

Ia memaparkan, bilik semprot tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Fakultas Teknik dan Fakultas Kedokteran Unisma. Tim Pembuatan Bevico 193 sendiri terdiri dari Dr Ena Marlina, ST MT, Ismi Choirotin ST MT MSc, Moh Jasa Afroni ST MT PhD, serta Johansyah Raviko yang merupakan laboran. Serta didukung oleh Puguhsuko D, juga beberapa mahasiswa, diantarany Febri Hariadi, Firdaus F, Chasan Y, dan Mashudi, serta Saidi.

“Bilik semprot ini berbeda dengan produk lainnya. Di mana Bevico sudah dilengkapi dengan sensor ultrasonik, sekaligus sistem manual, dan sensor gerak,” ungkap Noor Shodiq.

Dikatakannya, Bevico 193 juga diproduksi khusus untuk dipasang di depan masjid dengan biaya produksi lebih murah namun efektivitasnya sama.

“Satgas penanggulanangan Covid 19 Unisma juga berhasil memproduksi hand sanitizer yang telah berstandart WHO, jadi dijamin aman digunakan,” papar dia.

Dijelaskannya, Program Unisma Peduli menitikberatkan pada pemberian bahan pokok makanan yang nantinya didistribusikan ke masyarakat yang membutuhkan. “Ini sebagai upaya Unisma menumbuhkan optimisme umat, dan kebersamaan masyarakat, bersatu padu melawan Covid 19,” tutupnya. (dah)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry