PONOROGO | duta.co – Di tengah kegelisahan akan perkembangan Corona, masyarakat Ponorogo khususnya yang ada di bantaran kali dihantui banjir. Tiga hari ini, setiap sore hingga malam kawasan Ponorogo turun hujan dengan intensitas tinggi.

Daerah-daerah yang berada di pinggiran sungai, atau wilayah yang berdekatan dengan sungai  mulai sering disambangi banjir. Selain menerjang kawasan perkotaan banjir juga sempat meneggelamkan ribuan hektar tanaman padi.

“Kalau sawah saya kurang lebih Rp5 juta kerugiannya, sebab hanya sedikit. Kalau se Desa Pengkol ya banyak, karena rata-rata sudah mau panen,” ujar Juki (40), warga Desa Pengkol, Kauman, Ponorogo Selasa (24/3/2020).

Juki dan para tetangga di desanya mengalami kerugian besar, sebab banjir telah meluluhlantakkan tanaman padi, selain sebagian menggenangi rumah dan pekarangan.

Hujan dengan intensitas tinggi sejak Senin sore hingga Selasa pagi selain menenggelamkan Desa Pengkol, juga menggenangi sebgaian wilayah Ponorogo di bagian barat , timur dan selatan.

Bahkan di wilayah Kecamatan Ponorogo ( Kota) banjir menerjang puluhan rumah dan sawah di kelurahan Paju. Hampir sama dengan di Desa Pengkol, warga Paju juga menderita kerugian besar akibat banjir kali ini.

“Pokoknya kalau hujan sore hari  hingga malam hari, kami  ga bisa tidur. Kami harus siaga, karena sewaktu- waktu air naik. Kami takut kejadian banjir besar 2007 akan terulang lagi,” ujar Murdifin (47) , warga Kelurahan Paju, Selasa (24/3).

Talud Ambrol

Menurut data dari BPDD Ponorogo menunjukkan, hujan yang terjadi sejak Senin (23/3) sore, dengan intensitas cukup tinggi menyebabkan luapan banjir di 4 Kecamatan yakni Ponorogo, Sukorejo, Kauman, Balong dan Jetis.

Selain itu juga terjadi tanah longsor Desa Baosan Lor ,Kecamatan Ngrayun dan Desa Dayakan, Kecamatan Badegan. Hujan juga menyebabkan tanggul di beberapa desa yaitu  Desa Bajang, Kecamatan Balong; Desa Bungu, Desa Bedikulon, Desa Bediwetan kesemuanya di  Kecamatan Bungkal, serta Desa Muneng, Kecamatan Balong.

“Ada talud jalan dan talud sungai di Desa Munggu , Kecamatan Bungkal ambrol, juga tanah longsor di Dusun Salak, Desa Senepo, Kecamatan Slahung,” terang Setyo Budiono, Kabid Kedaruratan dan Logistisk BPBD Ponorogo, Selasa (24/3).

Menurutnya, hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Ponorogo pada hari Senin 23 Maret,sejak pukul 16.00 – 19.00 mengakibatkan beberapa sungai mengalami peningkatan volume serta debit air, sehingga terjadi luapan air. Kecamatan Ponorogo Jalan Ontorejo,Jalan Menur,Pasar Pon, Jalan Niken Gandini,   Kelurahan Purbosuman luapan air setinggi 70 cm terjadi di beberapa pemukiman penduduk sehingga dilakukan evakuasi warga ke tempat yang lebih aman, dan di ruas jalan air setinggi 10-25cm. (sna)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry