SIDAK : Komisi III DPRD Kota Mojokerto saat melakukan sidak di puskesmas Blooto. Duta/arif

MOJOKERTO | duta.co – Setelah sempat viral lantaran dikeluhkan netijen terkait pelayanan puskesmas Blooto Kecamatan Prajurit Kulon Kota Mojokerto. DPRD Kota Mojokerto melalui Komisi III, akhirnya mengelar sidak.

Dalam sidak itu diketahui jika lima unit Puskesmas dan sejumlah Puskesmas Pembantu di Kota Mojokerto mulai mengadopsi sistem pendaftaran pasien online. Aplikasi yang dapat diakses via smartphone android bernama Gayatri (Gerbang Layanan Informasi Terpadu dan Terintegrasi) ini mulai diterapkan Jumat (3/1). Masa transisi itu yang menyebabkan keterlambatan pelayanan pasien.

Peluncuran Gayatri ini diharapkan dapat memangkas antrean pasien di loket pendaftaran. Termasuk, sebagai media penyampai informasi kesehatan dan jadwal pemeriksaan pasien hipertensi yang mempunyai kebiasaan malas berobat. Penerapan aplikasi ini mendapat atensi Dewan setempat. Pihak Komisi III DPRD langsung menggelar sidak di Puskesmas Blooto untuk memastikan Gayatri tak merugikan pasien di fasilitas kesehatan (faskes) tingkat pertama.

“Kami mengapresiasi peluncuran aplikasi ini. Intinya kami berharap agar ketika aplikasi ini diterapkan, layanan Puskesmas berjalan seperti biasa. Petugas medis wajib cekatan dan jangan sampai selama trial kepentingan pasien tidak terganggu, ” tutur Ketua Komisi III DPRD Kota Mojokerto, Agus Wahjudi Utomo Senin (6/1).

Di Puskesmas Blooto, rombongan Komisi III disambut Kepala Puskesmas Blooto Shopia dan dr Farida Mariana, mantan kepala Puskesmas Blooto.Tak hanya mengingatkan soal hak pasien, politisi Partai Golkar tersebut juga mengingatkan keberpihakkan terhadap pelayanan.

“Keramahan terima tamu itu wajib, juga soal percepatan resep terutama bagi pembuatan puyer,” tandasnya.

Pada hari pertama peluncuran Gayatri terjadi keterlambatan penanganan pasien. Banyaknya penumpukan pasien usai libur Tahun Baru membuat sejumlah pasien mengeluh.

Soal ini, baik Shopia maupun Farida tak mengelak. “Sistem ini masih trial, semuanya masih butuh untuk belajar.  Apalagi itu pasca liburan Natal dan Tahun baru, sehingga pasiennya banyak,” ungkapnya.

Keduanya mengungkapkan perubahan sistem informasi dari manual ke online ini  akan efektif paling lama dua pekan kedepan.

“Trialnya dua minggu. Jika jumlah pasien sangat banyak seperti pada hari pertama kami akan menginput separuh dulu dengan mode manual. Kami berharap aplikasi ini berjalan secara smooth sehingga tidak ada masalah,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mojokerto Christiana Indah Wahyu mengungkapkan pihaknya tengah menjalankan uji coba (trial) Gayatri. Pihaknya berharap aplikasi hasil kreasi staf dinas tersebut akan memangkas jalur pendaftaran layanan kesehatan di loket.

“Dengan aplikasi ini maka pasien cukup daftar dengan handphone di rumah. Selanjutnya pasien dapat mengambil nomor di Puskesmas tanpa menunggu lama,” urainya.

Ia mengungkapkan jika aplikasi ini masih dalam taraf uji coba. Ia berharap jika sudah lancar maka hak-hak pasien dapat terlayani dengan baik.ari

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry