(Kanan) H. Bambang Pujianto Ketua Komisi B DPRD Sidoarjo dari Fraksi Gerindra. (daryanto/duta masyarakat)

SIDOARJO | duta.co – Operasi pasar murah yang digelar Bulog sudah di sosialisasikan Pemerintahan Desa (Pemdes)  ke warga di 18 Kecamatan di Kabupaten Sidoarjo. Setiap warga di jatah 10 kilogram 2 kemasan.

Harga beras murah program pemerintah pusat itu Rp 8.600/kg. Murahnya harga beras itu mendapat antusias dari warga. Banyak warga yang mendaftar ke Pemdes masing-masing. Di wilayah Kecamatan Wonoayu, uang beras murah dari warga yang mendaftar dengan menyetorkan 2 lembar foto copy KTP dan KK (Kartu Keluarga) ke Pemdes akan di setorkan ke Bagian Seksi Perekonomian Kantor Kecamatan Wonoayu tanggal Kamis (23/2).

Namun informasinya, Selasa (21/2), dari jumlah 23 Desa di Kecamatan Wonoayu, terakomodir hanya 5 desa. Untuk warga 18 desa lainnya bakal gigit warga tidak akan menikmati beras murah Bulog.

Karut marutmya program beras murah di Wilayah Wonoayu ini sudah terdengar oleh pimpinan Kecamatan Wonoayu untuk dilakukan pembahasan yang serius sebelum warga bergolak. Pasalnya Pemdes yang warga nya tidak bisa membeli beras murah itu, uang nya bakal dikembalikan. Hal inilah yang akan menjadi polemik.

Ketua Komisi B DPRD Sidoarjo, H. Bambang Pujianto dikonfirmasi Kamis (21/2) menyayangkan hal itu. Karena informasi dari Diperindag Sidoarjo waktu di waktu pertemuan sama Kabulog Surabaya Selatan di los tanpa batas.

” Tetapi kenyataannya setiap kecamatan hanya dijatah 10 ton (dikemas 5 kg). Ini masalahnya,”tegas Bambang Pujianto dari Fraksi Gerindra ini kepada Harian Duta Masyarakat. (dar)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry