Sukarodin, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Trenggalek.

TRENGGALEK | duta.co — Guna memaksimalkan potensi siswa, Sukarodin, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Trenggalek mendukung adanya Active Learning Calassroom (ALC) yang berdiri untuk pertama kalinya di SMPN 1 Trenggalek di jalan dr Soetomo itu. Metode pendekatan belajar aktif untuk para siswa ini diharapkan lebih maksimal dengan ditunjang tenaga Information dan Teknologi (IT) yang dapat menunjang aplikasi dari perangkatnya.

Ketua Komisi IV bidang Kesejahteraan, Kesehatan dan Pendidikan mengatakan, dengan berdirinya gedung dan fasilitas ALC di SMPN 1 Trenggalek itu, para guru diharapkan mampu mendorong aktif siswa, berikut kreativitasnya meningkat.

“Para pendidik di sini juga diharapkan mampu membuat terobosan, bagaimana caranya membuat siswa bisa mendapat pelajaran yang mudah dan menyenangkan,” ungkapnya, Kamis (3/5/2018).

Politisi asal Partai Kebangkitan Bangsa ini juga menyatakan, pendekatan pembelajaran aktif telah lama dikenal para guru di Indonesia, sekitar tahun 1979 lalu. Namun, kualitas penerapannya di sekolah dinilai belum bisa maksimal dan masih perlu ditingkatkan lagi agar sesuai dengan tujuan awal.

“Makanya dengan ALC ini mudah-mudahan metode yang lebih praktis dan mudah diterima siswa dalam penggalian potensinya,” imbuhnya.

Dikatakannya, melalui metode tersebut, cara pembelajaran tidak hanya sekadar mentransfer pengetahuan, tapi juga mengembangkan karakter siswa. Dengan pembelajaran kolaborasi, anak-anak dilatih komunikasi dengan sesamanya, menyampaikan pendapat dan menghargai pendapat teman lainnya.

“Siswa juga diajak melakukan refleksi di akhir pembelajaran untuk mengetahui sebagaimana jauh materi yang telah ia kuasai,” tandasnya.

Dari sekian banyak potensi, kreativitas siswa dinilai merupakan salah satu hal penting dalam hidup mereka kelak. Untuk itu, dia berharap juga agar guru dan pengelola sekolah tidak hanya terpaku pada program ALC saja, namun sumber daya yang ada di sekolah juga harus dimanfaatkan.

“Jadi, banyak hal yang bisa dikembangkan di sekolah dan tidak harus menggunakan perangkat yang mahal. Lingkungan yang ada di sekolah bisa dimanfaatkan sebagai sumber belajar yang murah meriah,” katanya.

Sukarodin berjanji akan memfasilitasi keinginan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga untuk membuat ALC di beberapa sekolah yang lain.

“Tentu kalau untuk kemajuan kita akan dukung itu,” pungkasnya.

Pihaknya menyambut baik adanya program itu dan meminta ada pelatihan untuk tenaga guru dan pendampingnya di tengah perkembangan iptek yang begitu cepat, memang harus mengembangkan cara mengajar yang disesuaikan dengan kemajuan zaman. (ham)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry