Jumanto.SH

Surabaya|duta.co- Langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Komisioner KPU Wahyu Setiawan dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada Rabu 8 Januari 2020 lalu mendapat apresiasi sejumlah kalangan.

Ketua YKBH-BK (Yayasan Konsultasi dan Bantuan Hukum Bela Keadilan), Jumanto SH  meminta agar KPK membongkar kasus penangkapan OTT Wahyu Setiawan tersesbut  sampai ke akar akarnya.

“ Saya minta kasus OTT Wahyu Setiawan  untuk dibongkar sampai ke akar-akarnya. Karena tidak mungking Wahyu ini hanya bermain soal PAW,” tegasnya dalam pernyataanya, Kamis (23/1).

Menurutnya,   bisa saja Wahyu ikut bermain dalam rekrutmen anggota KPU daerah dan provinsi. “ Saya yakin kangkalikong dengan  KPU RI bisa dipastikan, oleh sebab  itu kami minta KPK  tidak hanya berhenti soal PAW saja,” tegas Jumanto.

Seperti diketahui caleg PDIP diduga akan menyuap Wahyu terkait pergantian antar waktu di DPR. Ia diduga akan memberikan uang kepada Wahyu sebesar Rp 400 juta lewat dua orang perantara.

Sumber lain menuturkan caleg ini adalah Harun Masiku. Harun adalah calon anggota legislatif untuk Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Dia maju dari daerah pemilihan Sumatera Selatan I nomor urut 6. Dapil Sumatera Selatan I ini meliputi Kota Palembang, Musi Banyuasin, Banyuasin, Musi Rawas, Musi Rawas Utara, dan Kota Lubuklinggau.

Harun tak terpilih menjadi anggota DPR dalam Pileg 2019. Adapun yang ditetapkan oleh KPU adalah Riezky Aprilia, menggantikan Nazarudin Kiemas yang meninggal dunia.

 

Dalam rapat pleno KPU 31 Agustus 2019, PDIP sempat meminta Komisi Pemilihan Umum mencoret Riezky dari daftar anggota DPR terpilih. Partai banteng mengajukan nama Harun. Namun permintaan ini ditolak oleh KPU. (rls.mhs.dsb)