KEDIRI|duta.co – Sejumlah tempat hiburan malam terlihat buka hingga Minggu dini hari, termasuk Maxy Exclusive KTV and Lounge berada di Jalan Erlangga Katang Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri. Kenapa pemerintah daerah mendiamkan masalah tengah viral di media sosial? Lalu kenapa tak satupun aparat penegak hukum punya nurani melaiukan tindakan tegas.

Bulan Ramadhan kurang dua hari dijadikan kesempatan para pengusaha hiburan malam untuk mendapatkan rejeki. Meski tidak kantongi ijin sekalipun, di wilayah Kabupaten Kediri bebas beroperasi tanpa ada tindakan tegas. Apakah sengaja Kediri dijadikan kota maksiat? Sementara para oknum menikmati jatah diberi pengusaha? Atau justru ada kepemilikan saham dari sejumlah pejabat publik?

Diberitakan sebelumnya Maxy Cafe dan sejumlah tempat karaoke buka hingga melebihi pukul 00.00  wib, Minggu dini hari (11/04). Terlihat petugas Satpol PP sibuk dengan handphone di tangannya saat bertugas di Pos Kantor Bupati Kediri. Meski sejumlah anggota dewan telah menyatakan agar Satpol PP bertindak tegas, namun faktanya tidak juga terealisasi.

Justru pernyataan menarik disampaikan Tomi Ariwibowo, Ketua Umum Ikatan Pemuda Kediri (IPK). “Orang usaha kok diopyak – opyak,” ucap Tomi, kabarnya kini juga disibukkan usaha gantangan burung berkicau. Sementara Kasatpol PP, Djoko Agung Retmono belum bisa dikonfirmasi atas perihal ini. Sementara aparat Polri dan TNI tidak akan bertindak bila tanpa pasukan Penegak Peraturan Daerah.

“Satpol PP nya keple,” ucap salah satu warganet saat berita soal Maxy Cafe diunggah. Mereka bahkan berani terang – terangan menuding ada upeti diterima sejumlah oknum atas kebebasan hiburan malam. “Kok cuma Duta Masyarakat, media lain diam,” ucap warganet lainnya.

Meski keresahan ini telah disampaikan lewat aduan, namun faktanya tindakan tegas belum terbukti sama sekali. “Jika puasa jelas semua tutup, orang desa juga tahu,” cuitan warganet lainnya. Bahkan hingga menyampaikan orang kaya itu bebas mau lakukan apa. Tentunya ini akan menjadi PR bagi pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana dan Dewi Mariya Ulfa untuk mewujudkan ketegasannya. (nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry