Festifal mie gerobak di Kampung Mie, Desa Kayen. (FT/DUTA.CO/ NURUL YAQIN.)

JOMBANG| duta.co –  Berbakti sosial tidak melihat status sosial ataupun  tingkat kemapanan ekonomi seseorang. Buktinya, paguyuban penjual mie gerobak keliling, memberi santunan ratusan anak yatim.

Adalah paguyuban penjual mie dan nasi goreng di Desa Kayen, Kecamatan Bandar Kedung Mulyo, Jombang, yang memberi santunan terhadap sebanyak 350 anak yatim. Pemberian bantuan tersebut bersamaan dengan peluncuran KAMMI (Kampung Mie Indonesia) pada Selasa (17/10), di Desa Kayen.

Selain peluncuran KAMMI, juga digelar festival kuliner mie goreng yang diikuti puluhan  pedagang mie goreng dan nasi goreng gerobak keliling. Peserta festifal tersebut adalah warga Kayen yang pekerjaannya sebagai penjual mie.

Warga Kayen penjual mie dan nasi goreng tersebut berjualan hampir di seluruh wilayah kota di Indonesia. Sebab, mayoritas warga Kayen berprofesi sebagai penjual mie gerobak. Karena itu, tak salah jika mereka mendeklarasikan Kayen sebagai “Kampung Mie”.

“Selanjutnya, setelah lounching KAMMI, Desa Kayen bisa memjadi destinasi kampung wisata kuliner, ” ujar Sukemi salah seorang penjual mie asal Kayen, kepada Duta.co.

Salah satu pembina dan penggagas KAMMI, H Mohammad Kholiq Hamid menuturkan, ide kreatif membentuk KAMMI tersebut berawal karena melihat banyaknya warga Desa Kayen yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai pedagang mie.

“Banyak penjual mie yang berasal dari Desa Kayen, sukses di perantauan,” ujar H Mohammad Kholiq yang juga pengasuh Hayasan Himmatun Ayat, usai acara pemberian santunan.

Dalam acara KAMMI dan pemberian santunan terhadap anak  yatim dan dhuafak tersebut juga dihadiri Ketua Muslimat Jombang, Hj Mundjidah Wahab, yang juga Wakil Bupati Jombang. (rul)