Dosen Unusa membagikan sembako kepada warga khususnya ibu hamil dan menyusui yang menjadi target dari kegiatan pengabdian masyarakat ini. DUTA/ist

Covid-19 ternyata juga banyak menyerang ibu hamil. Kasus-kasus di rumah sakit selalu bertambah. Bahkan, saat awal pandemi di 2020 lalu, banyak rumah sakit yang menutup layanan poli kandungan karena khawatir banyak yang tertular.

Banyak ibu hamil yang terpaksa tidak bisa memeriksakan kehamilannya. Padahal memeriksakan diri ke dokter atau bidan saat kehamilan sangatlah penting.

Karena itu, tiga dosen Kebidanan, Fakultas Keperawatan dan Kebidanan, Universitas Nahdlatul Ulama (FKK Unusa) door to door ke rumah warga di Desa Pepe, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo. Tiga dosen itu Fauziyatun Nisa’, Nur Masruroh dan Indriani Agustin.

Ketiganya bahu membahu sejak Juli 2020 hingga November 2020 mendatangi rumah warga satu persatu untuk mengedukasi, memeriksa dan memantau kondisi kehamilan, memberikan layanan kesehatan dan juga membagi sembako.

Fauziyatun Nisa’ selaku ketua tim mengatakan kegiatan ini sangat dilakukan karena banyak sekali ibu hamil dan menyusui yang ternyata masih belum faham tentang virus corona secara lebih mendalam. Khususnya risikonya terhadap ibu hamil.

“Bagaimana pencegahannya, bagaimana mereka harus menjaga kondisi dirinya dan banyinya dan sebagainya. Inilah yang perlu kita edukasi. Karena ibu hamil itu risikonya juga sangat besar,” ujarnya.

Mendatangani rumah warga yang sedang hamil atau menyusui satu per satu untuk menghindari kerumuman. DUTA/ist

Selama pandemi ini, ibu hamil hanya merasa takut memeriksakan kandungannya ke dokter atau bidan dengan alasan takut Covid-19. Tanpa mengetahui, bagaimana cara menghindari agar tidak tertular, dan pemeriksaan kehamilan tetap berjalan.

“Karena memeriksakan kandungan selama kehamilan itu penting. Apalagi ada keluhan tertentu. Kalau tidak ditangani segera bisa berbahaya baik untuk ibu dan janinnya,” tukasnya.

Karenanya, kegiatan dari rumah ke rumah ini membuat para ibu hamil di Desa Pepe sangat senang. Mereka mendapatkan pengetahuan dan pencerahan tentang Covid-19 pada ibu hamil tanpa harus keluar dari rumah.

“Mereka senang apalagi, selalu kita kunjungi dalam beberapa waktu. Jadinya tanpa keluar rumah bisa mendapatkan pencerahan dan pemeriksaan kehamilannya,” tukasnya.

Memang, Covid-19 menginfeksi tanpa pandang bulu. Siapapun rentan terpapar virus corona, termasuk ibu hamil, ibu baru melahirkan, maupun ibu menyusui.  Karena itu pencegahan sangat dianjurkan untuk meminimalisir terjadinya paparan virus.

Menjaga kebersihan dengan rajin mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan membersihkan permukaan benda menggunakan disinfektan menjadi anjuran paling umum yang harus dilakukan siapapun. Namun ibu hamil, bersalin, juga menyusui perlu melakukan pencegahan lebih ekstra. Sebab pencegahan bukan hanya untuk dirinya sendiri tapi juga anaknya.

Dikatakan Nisa’, ibu hamil perlu menghindari virus ini. Di tempat pelayanan kesehatan, ibu hamil seharusnya mendapatkan fasilitas terpisah dari pasien suspek atau terkonfirmasi. Yang lebih penting, ibu hamil harus melakukan tindakan pencegahan untuk menghindari infeksi virus ini.

Selain itu, wanita hamil harus terus makan makanan bergizi, cukup minum dan mengunjungi bidan secara teratur. Hindari bersalaman dan sebagai pengganti, lambaikan tangan, salam siku atau beri senyum.

“Memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun tetap harus dilakukan. Makanan bergizi juga penting. Intinya ibu hamil dan menyusui mengikuti arahan petugas kesehatan terkait asuhan maternal dan neonatal dengan tetap menjaga kehamilan dan melanjutkan proses menyusuinya. Ibu hamil dan menyusui harus ekstra menjaga kesehatannya mengingat selain kesehatan diri sendiri, ibu juga harus  memperhatikan kesehatan bayinya,” jelasnya. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry