SURABAYA | duta.co – Masjid bisa menjadi ‘miqat’, tempat titik awal memakmurkan jamaah. Jika masjidnya makmur, maka, jamaah masjid akan menjadi makmur. Demikian keyakinan Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia)  Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya, Dr Mukhrojin, Jumat (4/3/22).

Untuk mewujudkan itu, doztor zakat ini mengajak para takmir Masjid untuk belajar mengelola Masjid dengan benar. Bukan hanya masjidnya yang harus makmur, tetapi, jamaahnya juga harus makmur. “Salah satu program unggulan adalah mendorong para Takmir Masjid untuk memakmurkan Masjid. Targetnya mewujudkan “ Baldatun Thayibatun Wa Robun Ghafur”,” jelas Mukhrojin kepada duta.co.

Menurut Dosen Pendidikan Agama Islam, Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya ini, Kanjeng Nabi Muhammad SAW sudah memberikan resep, bahwa, Masjid bisa menjadi pusat peradaban , semua kebaikan bisa mulai dari masjid. “Data di Kecamatan menyebutkan, ada 69 Masjid. Jika ini bisa kita optimalkan, sehingga masjid-masjid itu makmur, maka,  Insya Allah akan mewujudkan BaldatunThayyibatun Warobun Ghofur,” ungkapnya..

Kamis 3 Maret 2022 kemarin, ia mengajak pPengurus harian MUI Kecamatan Sukolilo. Takmir Masjid, Marbot dan relawan kemakmuran Masjid untuk belajar strategi memakmurkan Masjid.  “Kegiatan ini berlangsung selama 4 hari dengan tajuk Dari Masjid Kemasjid. Setidaknya ada beberapa Masjid yang dikunjungi  diantaranya : Masjid Raya Al Falah Sragen,  Masjid Jogokariyan Jogjakarta, Masjid Khoiru Ummah Muntilan, Masjid  AL Aqsa Klaten, dan lain sebagainya,” tegasnya.

Hanya Dengar di Media

Selama ini, tegasnya, masjid masjid tersebut  sudah tersohor akan kemakmuranya, masjid yang siap mengganti sandal jamaahnya yang hilang, bahkan sepeda motor hilang pun diganti. Masjid yang mengundang warga untuk subuhan dengan undangan pernikahan.

“Subuhuan di masjid masjid itu jamaahnya seperti jumatan, masjid yang saldonya enol, infaq dari belasan menjadi ratusan juta perbulan. Masjid ramah musafir yang buka 24 jam, Jamaah dari puluhan orang menjadi ribuan, takmirnya tidak bangga dengan saldo yang mengendap dan berbagai ke istimewaan lainya yang menyebabkan masjid tersebut harum namanya,” tegasnya.

Muhammad Yusuf Sekretaris MUI Sukolilo, mengatakan, selama ini kita hanya mendengar di media akan kemakmuran masjid Jogokariyan Yogyakarta,Masjid Al Falah Sragen, Masjid Khairu Ummat. Semua itu mendengar baru sebatas dari media,  sehingga untuk memperdalam Ilmu Strategi Memakmurkan Masjid, kita harus datang langsung, agar bisa kita terapkan di masjid masjid yang menjadi binaanya.

“Slama ini kita sudah beberapakali mengikuti manajemen masjid dan semangat memakmurkan masjid namun sebatas pelatihan. Karenanya perlu adanya belajar langsung pada ahlinya yaitu pada pengurus  masjid yang sudah Makmur itu,” ungkap Muhammad Yusuf.

Kegiatan ini Insya Allah berjalan tiap bulan dan khusus untuk para Takmir Masjid yang ada di Wilayah Sukolilo. Jika ingin ikut Program Dari Masjid Ke Masjid biaya Transportasi, Akomodasi, dan konsumsi menjadi urusan MUI Sukolilo.

“Lebih dari itu, jika hasil dari Kunjungan Masjid yang sudah Makmur tersebut belum juga bisa kita terapkan dan para takmir membutuhkan pendampingan, maka team Kemakmuran Masjid MUI Sukolilo akan siap mendampingi sehingga Masjid dapat Makmur dan akhirnya mewujudkan Baldatun Thayibatun  Warabun Ghafur sebagaimana Tujuan Majelis Ulama Indonesia,” pungkas Mukhrojin. (*)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry