MALANG | duta.co – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Malang (Unisma) mengadakan pelatihan jurnalistik. Harapannya ini akan menjadikan mahasiswa intelek dalam menulis. Pasalnya ini satu-satunya yang perlu digunakan mahasiswa, termasuk jurnalistik, sebagai jembatan untuk mencapai pengetahuan lebih lanjut.

Nur Diana SE MSi, selaku Dekan FEB Unisma dalam Opening Speechnya menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan kegiatan yang sangat penting. Karena sejalan dengan visi dan misi Fakultas ini yang sedang fokus meningkatkan kemampuan SDM. Dimana tidak hanya sesuai dengan kompetensi bidang ilmu, tetapi juga dalam segi Softskillnya.

“FEB Unisma membutuhkan peran semua unit termasuk unit aktivitas mahasiswa untuk menyajikan informasi berkualitas ke publik,” ungkap Diana.

Terlebih, FEB Unisma saat ini akan telah banyak menjalin kerjasama dengan media cetak dan elektronik sehingga para sivitas akademika kampus ini memiliki cukup ruang untuk mempublikasikan kegiatan Tridarmanya.

“Pelatihan Jurnalistik ini untuk membantu mahasiswa dalam memahami jurnalisme yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. Dikatakan sebagai konsumen informasi, namun pengetahuan jurnalistik juga dibutuhkan untuk memfilter dan mengkritisi informasi yang beredar,” jelasnya.

Menurut Dekan yang pernah berpengalaman menjadi Pimpinan Redaksi LPM MEI di FEB Unisma, bahwa semua orang dapat menulis. Namun belum tentu dapat menjabarkan informasi secara akurat, cepat, dan sesuai kaidah jurnalistik. Untuk itulah pelatihan ini sangat penting guna menumbuhkan kemampuan linguistik, baik dalam komunikasi verbal maupun tertulis.

“Kekuatan tulisan dapat menghancurkan karena pengaruh tulisan yang negatif. Sebaliknya kekuatan tulisan yang baik akan menghasilkan perubahan yang positif,” tutur Dekan yang dikenal inovatif ini.

Sementara itu Irham Thoriq, sebagai narasumber pelatihan ini menekankan penulis berita bukan hanya sekedar menulis berita. Namun idelanya tulisan yang disampaikan dapat menarik perhatian banyak orang.

Irham juga menyampaikan teknik dasar menulis yang di dalamnya menjelaskan struktur tulisan, penyuntingan hingga kode etik jurnalistik. Ia mengakui, jurnalistik seyogyanya memang harus masuk di dunia pendidikan. Dimana pihak penyelenggara pendidikan bisa memulai mempublikasikan berbagai hal yang berkaitan dengan pendidikan, baik prestasi yang diraih, program unggulan, pelaksanaan kegiatan hingga penerimaan siswa maupun mahasiswa.

“Keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan jurnalistik memberikan manfaat yang sangat penting untuk lembaga pendidikan. Selain itu melalui ini dapat pula mengembangkan kemampuan berpikir kritis, logis, dan keahlian berorganisasi serta melakukan wawancara,” ungkapnya.

Selain materi tentang tekhnik penulisan berita dan bagaimana cara menggali data, peserta juga mendapat ilmu terkait foto jurnalistik.
Bayu Eka memberikan bekal pengalamannya sebagai seorang fotografer profesional.

“Mendalami dunia foto jurnalistik itu butuh waktu dan pengalaman. Banyak sekali tuntutan seperti misal tidak boleh ada pengulangan tokoh yang terlalu sering,” ucap Bayu.

Ia juga menyampaikan, sebuah foto memiliki segi fungsional, dalam fotografi terkadang menomor duakan estetik dan lebih mengedepankan isi cerita dalam foto yang diambil. Lantaran sebuah foto itu haruslah menggambarkan berita yang ingin disampaikan.

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry