SURABAYA | duta.co – Jawa Timur patut berbangga diri karena salah satu hafidzahnya menjuarai Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) Internasional di Rusia. Dewi Yukha Nida Hafidzah asal Trenggalek, berhasil meraih juara pertama pada ajang MTQ the 4th Holy Qur’an Recitation Competition di Kazan, Republik Tatarsatan, Federasi Rusia.

Untuk meraih prestasi ini tidaklah mudah. Dirinya harus bersaing dengan peserta dari Inggris yang menjadi juara pada MTQ Internasional sebelumnya di Dubai.

Awal dirinya mendapat surat dari panitia, dirinya agak krepotan, karena waktunya mepet. Dirinya mendapat jatah dua tiket. Rencananya berangkat dengan pak kiai, namun dokter tidak memberikan merekomendasikan pada kiainya.

Akhirnya Ning Nida berangkat sendirian ke Rusia. “Saya berangkat sendiri. Tidak masalah karena sebelum-sebelumnya sering mengikuti even internasional seeprti ini,” ungkapnya.

Menurutnya, cuaca dan makanan menjadi menjadi kendala paling besar. Namun semuanya bisa teratasi dengan baik. ” Disana wajib pakai jaket pernah sehari ndak pake jaket langsung sakit muntah-muntah. Makanan juga ndak ada nasi. Yang heran saya di sana kuat meski tidak makan nasi. Alhamdulillah saya dikuatkan dan dimudahkan di sana,” cerita alumni santri Tebuireng ini.

Nida mengkisahkan bahwa kompetisi MTQ internasional yang diikutinya berlangsung secara lancar. Bahkan setiap peserta didampingi oleh satu panitia sehingga memudahkan dalam berkomunikasi maupun berkoordinasi banyak hal.

“Allhamdulillah seluruh panitianya sangat ramah juga didukung oleh masyarakatnya didominasi muslim. Sehingga memudahkan dalam belajar maupun berlatih,” tutupnya.

Atas segala prestasi yang berhasil diraih dan dipersembahkan itulah, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengajak Juara MTQ Internasional makan malam di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (23/4) malam.

Ning Nida sapaan akrabnya tersebut meraih Juara Pertama MTQ yang diselenggarakan pada tanggal 17-20 Mei 2022 yang diikuti oleh Hafidz dan Hafidzah dari negara negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

Emil Dardak menyatakan rasa kagum atas prestasi yang diraih. Harapannya prestasi tersebut bisa menjadi inspirasi bagi para Hafidz dan Hafidzah, utamanya di Jawa Timur dan Indonesia.

Sebagai pribadi maupun warga Trenggalek, Emil mengaku sanggat bangga atas prestasi Ning Nida, panggilan akrab Hafidzah tersebut, yang telah berhasil mencapai prestasi dunia pada ajang Kompetisi MTQ Internasional dimana pesertanya dari seluruh dunia yang memiliki jam terbang tinggi.

“Sebagai warga Trenggalek saya menyatakan rasa bangga dan berharap agar terus meningkatkan kualitas ilmunya agar semakin terasah sehingga menjadi juara dan mengharumkan nama bangsa. Kita tau Ibu Gubernur memiliki kepedulian tinggi terhadap MTQ dan perhatian kepada Hafidz dan Hafidzah di Jatim,” tegasnya.

Menurutnya, menjadi juara MTQ tingkat internasional akan memberikan rasa kepercayaan diri yang tinggi bagi Ning Nida sehingga ilmu dan pengalaman selama berkompetisi bisa menjadi berkah bagi santri dan masyarakat Jatim.

“Dari Ning Nida kita belajar bahwa keberkahaan yang lebih luas akan menjadi kebaikan dari seluruh ilmu dan pengalaman yang dicapai mengikuti kpmpetisi MTQ Internasional dengan segala tantangan yang telah berhasil dilalui sehungga bisa menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat sekitar dan Jawa Timur,” urainya.

Pada kesempatan itu pula, Emil bersyukur kepada Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Jatim yang banyak memfasilitasi seluruh keperluan sehingga Ning Nida bisa berlaga di ajang MTQ Internasional.

“Kami juga berterima kasih kepada LPTQ yang memberikan perhatian tanpa mengenal jarak hingga ke Trenggalek. Ini luar biasa daerah paling selatan di Jatim pembinaanya tetap terjaga,” tegasnya.
Sementara itu, Ning Nida, mengucapkan terima kasih atas seluruh perhatian dari Pemprov Jatim melalui LPTQ Jatim yang telah membantu dan memfasilitasi segala keperluannya baik pada saat keberangkatan serta selama mengikuti kompetisi.

Ia meyakini, keberhasilan menjuarai yang diraih tak lepas dari doa dan restu orang tua serta dukungan dari para kiai. Juga adanya doa dari keluarga besar selama mengikuti kompetisi internasional. “Dari kompetisi ini saya belajar, kalau Allah SWT sudah berkehendak insyallah semuanya akan terjadi,” ungkapnya. Zal

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry