Hesty Rochmat merasa beruntung bisa lulus dari Untag Surabaya. DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Hesty Rochmat Wulandani beryukur tiada henti bisa lulus kuliah program studi Ilmu Komukas, Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya.

Karena secara finansial, dia pesimis bisa kuliah. Bapaknya, Suhadi, tengah sakit keras sedangkan sang ibu sudah meninggal dunia.

Saat wisuda, Sabtu (25/2/2023) Hesti tidak ditemani satupun keluarganya. Hanya bersama teman dekat dan teman-teman sekelasnya.

Hesti tak mau bersedih. Kelulusannya ini harus dirayakan karena sebagai bentuk apresiasi atas kerja kerasnya selama kuliah. Apalagi IP-nya 3,73.

Kuliah 3,5 tahun ditempuh Hesty tanpa mengeluarkan uang sepeserpun. Semua biaya kuliah ditanggung beasiswa. Karena Hesti berhasil lolos Online Scholarship Competition saat di awal kuliah. Sehingga selama kuliah di Untag Surabaya, dia tidak bayar uang SPP dan DPP

“2019 awal masuk kuliah sudah dapat beasiswa. Kalau bulan beasiswa saya tidak mungkin bisa kuliah,” katanya.

Selama kuliah ini, Hesty hanya mencari uang untuk biaya hidupnya sehari-hari. Karenya dia rela menjadi guru les bagi teman-temannya yang mengalami kesulitan memahami mata kuliah tertentu.

Selain itu dia juga bekerja paruh waktu di sebuah restoran cepat saji sebagai kasir. “Kerja seminggu lima hari, kerjanya empat jam. Jadi bisa untuk biaya hidup,” ungkapnya.

Kini setelah lulus kuliah, Hesty berencana untuk melanjutkan ke jenjang S2. “Tapi kalau harus bayar sendiri, saya tidak mampu. Makanya saya akan mencari beasiswa S2. Supaya kehidupan saya ke depan bisa lebih baik dengan bekal pendidikan yang baik pula,” tukasnya.

Untag Surabaya kali mewisuda sebanyak 1.044 mahasiswa yang berasal dari tiga jenjang  studi dalam prosesi wisuda ke-126 semester Gasal 2022/2023.

Dari 1.044 wisudawan terdiri dari 919 wisudawan Strata-1 dari 16 program studi, 82 Wisudawan Strata-2 dari enam program studi dan 32 wisudawan Strata-3 dari tiga program studi.

Rektor Untag Surabaya, Prof Mulyanto Nugroho berharap wisudawan menjadi bibit generasi patriot yang unggul dan berkontribusi bagi bangsa Indonesia.

Hal ini juga merupakan bagian dari proses pencapaian visi Untag Surabaya, menjadi perguruan tinggi unggul berbasis nilai dan karakter bangsa pada 2035. “Tentu visi ini tidak bisa dicapai tanpa gotong royong,” kata Prof. Nug, sapaannya. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry