Kabid PPA Djuwari Tarno saat menggelar kegiatan sosialiasi pencegahan kekerasan dan bullying pada anak, Jumat (25/3).

LAMONGAN | duta.co – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kabupaten Lamongan gencar melakukan sosialisasi pencegahan kekerasan dan bullying pada anak sejak dini.

Kepala Dinas PPPA Kabupaten Lamongan Etik Sulistyani, melalui Kabid PPA Djuwari Tarno mengatakan, kegiatan sosialisasi pencegahan ini diadakan untuk menekan angka kekerasan dan bullying terhadap anak.

“Kita senantiasa berkomitmen untuk tetap selalu melindungi serta mencegah agar kekerasan terhadap anak sedini mungkin tidak sampai terjadi,” ucap Djuwari Tarno, Jumat (25/3).

Dengan pengenalan sejak dini, kata dia, diharapkan bisa memberikan pemahaman dan pengetahuan serta mengantisipasi agar mereka tidak melakukan tindakan kekerasan, juga tidak menjadi korban kekerasan dan bullying, baik di sekolah ataupun diluar sekolah.

“Ke depan, saya berharap kekerasan ataupun bullying di sekolah tidak ada lagi. Karena itu akan merusak mental anak dan anak-anak korban bullying akan merasa dikucilkan sesama temannya,” ucap dia.

Lebih lanjut, Djuwari menjelaskan, perkembangan kasus kekerasan terhadap anak di Lamongan pada tahun 2020 yang lalu memang sempat mengalami penurunan. Pada tahun ini, sambung dia, kembali ada kenaikan.

“Tercatat ada 28 kasus, diantaranya 22 kasus yang melibatkan anak, 6 kasus yang melibatkan perempuan, sementara di tahun 2021 naik menjadi 42 kasus, dengan rincian 27 kasus yang melibatkan anak dan 15 kasus yang melibatkan perempuan,” terang Djuwari.

Menurutnya, ada banyak faktor penyebabnya, mungkin dari internal sendiri, dari keluarga sendiri, mungkin juga dari luar. Sekarang ini, menurut dia, sarana informasi sangat sekali terbuka.

“Masyarakat bisa melaporkan melalui online. Kami juga mengimbau kepada masyarakat, jika melihat atau mengalami kekerasan bisa melaporkan pengaduan melalui call center 081276770778 atau aplikasi Sempol Penak (Sistem Pelaporan Online Perempuan dan Anak),” ungkapnya.

Ia menjelaskan, terkait dengan adanya peningkatan ini, diharapkan seluruh elemen masyarakat bergerak bersama dan dapat memahami indikasi awal anak terkena kekerasan. Sehingga kekerasan dapat dicegah dan tidak meluas kepada anak yang lain.

“Jika ada laporan masuk, kita langsung respon dengan mendatangi ke rumahnya (home visit) dan kalau memang nanti ada sampai sidang, kita dampingi sampai selesai,” imbuh Djuwari.

Sekadar diketahui, kegiatan sosialiasi pencegahan kekerasan dan bullying pada anak di aula Dinas PPPA Lamongan tersebut, menghadirkan puluhan siswa siswi dari MI Pembangunan Desa Sidomukti serta Aliansi Perempuan Lamongan. (ard)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry