WORKSHOP. Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari didampingi Kepala Dinsos P3A Kota Mojokerto Choirul Anwar saat berbincang dengan anggota Dharma Wanita pada workshop Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak. (DUTA.co/YUSUF W)

MOJOKERTO | duta.co – Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kota Mojokerto menggelar workshop bertajuk Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Sabha Kridatama Gedong Hageng, Rumah Rakyat, jalan Hayam Wuruk, Jumat (2/12/2022).

Workshop dilaksanakan dalam dua sesi. Sesi pertama dihadiri oleh Dharma Wanita dan sesi dua dengan peserta dari PKK, masing-masing sebanyak 50 peserta. Hadir sebagai narasumber, dari Fakultas Psikologi Universitas Surabaya (Ubaya).

Pada kesempatan memberi pengarahan, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengungkapkan kegelisahannya. “Ada kegelisahan pada diri saya setelah beberapa kali ngopi dengan jajaran Forkopimda,” ujarnya.

Wali kota yang akrab disapa Ning Ita ini menuturkan, kasus yang ditangani Polres Mojokerto Kota, Polda, dan BNN Kota Mojokerto, data yang disampaikan, mengalami peningkatan yang graduatif, khususnya pada anak-anak usia di bawah 18 tahun.

“Melihat kondisi tersebut, maka kegelisahan ini kami diskusikan, kami carikan sebuah solusi yang hadir dilakukan secara kolaboratif dan sinergis. Tidak bisa Pemkot, Polres, BNN, dan Kodim jalan sendiri sendiri,” tuturnya.

Maka kemudian, lanjutnya, Pemkot Mojokerto mengundang sejumlah kepala dinas level provinsi untuk rapat koordinasi.

“Hasilnya, setelah dilakukan analisa, penyebabnya variatif. Maka kita mencoba tidak hanya upaya kuratif, tidak hanya penanganan, tapi juga preventif. Anak-anak harus dibekali penguat mereka kedepan, baik secara mental, spiritual, maupun intelektual,” katanya.

Maka dari situlah, lanjutnya, dirinya melibatkan Dharma Wanita dan PKK karena program ini digagas lintas dinas dan lintas instansi. “KegKegelisahan saya, juga kegelisahan ibu-ibu semua sebagai orang tua. Untuk itu sebagai langkah kongkrit, saya minta nantinya Dharma Wanita dan PKK sosialisasi di lingkungan tempat tinggal masing-masing,” pintanya.

Sedangkan Kepala Dinsos P3A Kota Mojokerto Choirul Anwar mengatakan, maksud diselenggarakannya Kegiatan Workshop Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak Kota Mojokerto adalah untuk mencari solusi serta mengambil langkah bersama secara efektif dalam rangka penurunan angka kekerasaan pada perempuan dan anak di wilayah Kota Mojokerto dengan melibatkan Dharma Wanita dan PKK.

Sedangkan tujuan kegiatan ini, untuk meningkatkan pengetahuan kepada anggota Dharma Wanita dan PKK Kota Mojokerto tentang Undang-Undang Perlindungan kepada Perempuan dan Anak serta Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual.

“Selain itu, agar semua anggota Dharma Wanita dan PKK bisa ikut serta berperan dalam upaya pencegahan terjadinya kekerasan pada perempuan dan anak dengan cara mensosialiasasikan tentang UU Perlindungan Anak dan UU Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual kepada anggotanya dan masyarakat,” pungkasnya. (ywd)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry