PROBOLINGGO | duta.co – Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Ambariyadi Wijaya menginisiasi Deklarasi Damai dan Anti Anarkis untuk tetap menjaga kedamaian di Kota Probolinggo, Jumat (16/10/2020).
“Kami mengajak semua komponen yang ada di kota Probolinggo baik dari dinas terkait, sekolah, organisasi masyarakat, ormas kepemudaan dan ormas keagamaan untuk bersama-sama menjaga Kota Probolinggo,” ujarnya.
“Hal ini harus dilakukan karena Kota Probolinggo sedang berkembang, jangan sampai proses ini jadi terhambat dan investasi yang akan masuk ke kota ini juga terhambat bahkan sampai gagal,” jelas Ambariyadi.
Ambariyadi menegaskan, pihaknya tidak menghalang-halangi masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya. Bahkan ia menyebut, penyampaian aspirasi masyarakat dilindungi oleh undang-undang.
Akan tetapi penyampaian aspirasi itu memiliki batasan seperti menghormati hak orang lain, menjaga ketertiban umum, dan tidak melakukan tindakan pidana dan lainnya.
“Kemarin ada isu anak SMA/SMK juga akan melaksanakan demo lebih bagus kita salurkan ke hal yang positif misal yang hot sekarang terkait Omnibus Law UU Cipta Kerja. Cari referensi, bahas bersama yang lebih dan kurang dari undang-undang tersebut. Sampaikan ke saluran yang tepat, jangan hanya ikutan demo tapi tidak tahu materinya apa, jangan hanya pokoknya, apalagi sekarang masih masa pandemi,” tegas Ambariyadi.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo, M. Maskur, mempersilahkan masyarakat menyampaikan aspirasinya dengan aturan-aturan yang ada.
“Anak SMA/MA/SMK jangan sampai dilibatkan (demo), kami tidak rela kalau sampai mereka dilibatkan, karena bagaimanapun juga ini merupakan aset negara. Masa depan anak kita harus kita jaga,” tandas Maskur.
Pihaknya sudah menyampaikan kepada para kepala sekolah dan juga wali murid untuk menjaga siswanya maupun anaknya, jika sampai terlibat maka putra/putrinya akan dicatat di Polres Kota Probolinggo dan tentunya akan diberi binaan dan sanksi. hul
