Besaran bonus yang didapat memang penting, tetapi lebih penting bagaimana mengelola dan menikmatinya. Tak jarang karyawan yang mendapat bonus dengan nilai biasa-biasa jauh lebih merasakan manfaatnya dibanding karyawan yang mendapat bonus sangat besar. Hal ini karena mereka mampu mengelolanya dengan baik.

  – Saatnya berbagi

Hal penting pertama yang harus dilakukan ketika mendapat bonus adalah berbagi dengan orang lain.  Berbagi adalah wujud rasa syukur dan terima kasih. Selain itu, perilaku berbagi juga diyakini sebagai cara ampuh dalam mendatangkan rezeki berikutnya.

Sebagi umat muslim kita sudah kenal dengan konsep sedekah atau zakat, Anda bias sisihkan terlebih dahulu untuk menunaikan zakat 2,5% dari bonus Anda, atau anda bisa menunaikan sedekah.

Setelah ditentukan berapa nominal yang dikeluarkan untuk berbagi. Langkah berikutnya yaitu membagi sisa bonus ke dalam pos-pos keuangan. Minimal 5 pos keuangan yang harus terisi: Kebutuhan ( needs ), utang ( debts ), keinginan ( wants ), tabungan ( saving ) dan investasi ( investment ).

  – Tutup lubang galian

Pos pertama yang perlu diperhatikan adalah utang pada pihak lain. Apakah punya utang ke pihak lain? Jika tidak ada, itu bagus. Jika punya, kini waktu yang tepat untuk melunasi utang. Idealnya cicilan utang tidak lebih dari 30% pendapatan. Jika seorang karyawan tercekik utang  dengan cicilan besarnya 50% dari pendapatan, yang bersangkutan harus segera  bayar paling tidak sampai cicilan 30% dari pendapatan. Kalau bisa lebih rendah, itu akan semakin baik. Seorang karyawan harus punya sikap dan semangat untuk segera melunasi, apalagi untuk utang yang sifatnya konsumtif.

  – Bersiap diri untuk hidup 1000 tahun

Pos kedua yang harus diperhatikan adalah investasi. Investasi penting untuk kehidupan jangka panjang. Investasikan minimal 10% dari bonus yang didapat ke aset produktif apakah itu properti, saham, reksadana, deposito, emas dan lain-lain.

  – Karena hidup tidak selamanya lurus

Kehidupan sulit ditebak. Siapa pun tidak akan pernah tahu apa yang terjadi di kemudian hari. Ketika gejolak ekonomi muncul, bisa jadi PHK terjadi. Atau tiba-tiba anak sakit dan membutuhkan biaya besar untuk pengobatannya. Atau anak membutuhkan dana jumbo untuk masuk universitas terbaik, dan contoh-contoh kejadian lainnya.

Siapkan pos tabungan untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu dibutuhkan dana darurat dengan jumlah cukup besar. Tabungan senilai 3-6 bulan pendapatan, asuransi kesehatan, asuransi pendidikan adalah pos yang perlu disiapkan. Maka alokasikanlah minimal 10% dari uang bonus untuk pos ini.

  – Waktunya Menikmati

Satu tahun telah dilalui dengan mengagumkan. Hal-hal menakjubkan telah dicapai selama 365 hari. Kini saatnya menikmati hasil. Gunakan sisa bonus untuk memanjakan kebutuhan dan keinginan.

Mungkin sudah waktunya mengganti peralatan dan perkakas rumah untuk membantu kemudahan hidup keluarga. Atau perlu mengganti kendaraan, merenovasi  rumah, beli alat elektronik baru, atau membelikan istri dan anak-anak sesuatu yang sudah lama diidamkan sepert tas, sepeda, jam tangan, hand phone, laptop, games dan lain sebagainya.

Mulailah petualangan baru. Rekreasi ke dalam negeri atau luar negeri yang belum pernah dikunjungi. Makan bersama keluarga di sebuah restoran atau melakukan hobi seperti menonton teater, menonton film, mancing, belanja, menghias taman, membuat kebun hidroponik, mengikuti keanggotan komunitas yang disukai. Semua itu aktivitas yang layak dicoba.(*)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry