HARU: Suasana haru dimana para peserta usai jalani munaqosah mmebaca Alquran. (duta.co/haris)

MALANG | duta.co – Siapa bilang belajar menghafal  Alquran sulit. Ada satu lagi metode menghafal Alquran yakni dengan menggunakan metode TQT.
“Dengan metode Tahfiz Quran Tematik (TQT) semua kesulitan bisa teratasi,” ungkap Lailatul Fithriyah Azzakiyah, M. Pd. I. Penemu TQT.
Fithriyah menambahkan metode tersebut sudah dua tahun di laksanakan utamanya Boarding School Tahfiz Quran Tematik (TQT) di Baitul Hikmah yang terselamatkan di Jl. Tirto Taruno Gang IX No 28 Klandungan Landungsari Dau Malang.
“ Dari dua tahun pelaksanaanya selalu diikuti oleh puluhan santri utamanya para siswa yang memanfaatkan libur sekolah akhir tahun dan anak-anak sangat antusiasme ikuti program tersebut dan tidak sedikit pelajar dari luar malang hingga merambah ke negri jiran, Malaisya dan Singa putih, Sigapura  yang ikut,” ungkapnya.
Kalau Desember kemarin kita gelar mulai dari 22 hingga 30 Desember 2017 peserta diajak untuk mengahafal surat  Yunus, Zakariyah dan Maryam.
“Dengan metode menghafal yang di ajarkan di TQT ini tidak hanya membuat mereka hafal namun peserta juga akan diajarkan untuk memahami maknanya.” Jelasnya.
Para peserta yang notabanenya memiliki latar belakang kemampuan yang berbeda-beda ini akan merasakan kemudahan mengafal dengan metode TQT. Peserta diajak untuk menonton Film kartun yang mengisahkan salah satu cerita Nabi yang ada dalam surat Alquran. Lalu peserta diberikan kosa kata bahasa arab dengan artinya yang menggambarkan peristiwa yang ada dalam cerita Nabi tersebut.
Di rumah Singgah Sihabudin, Jalan Tirtomulyo, Malang.
“Metode menghafal yang di ajarkan di TQT ini tidak hanya membuat mereka hafal namun peserta juga akan diajarkan untuk memahami maknanya.” ujarnya.
Ditambahkan Fithriyah tidak cukup disitu saja, penggalan kata dari ayat-ayat beserta artinya tersebut dirangkai menjadi sebuah nyanyian agar mudah diingat. Ketika ayat surat diberikan kepada peserta untuk dihafal, peserta sudah akan sangat familiar dengan kosa kata tersebut. Maka dari itu, peserta tidak perlu wartu yang lama untuk dapat menghafalnya.
“Guna memudahkan pemahaman pada metode tersebut, peserta didampingi tutor yang telah berpengalaman dan siap mendampingi peserta menghafal. Bagi peserta yang susah untuk mengingat, tutor akan selalu siap menemani peserta dalam menghafalkannya sambil bermain atau pada saat jam istirahat. Adapula permainan-permainan yang menyenangkan dapat mempertajam hafalan,“ tambahnya.
Disamping dilakukan pelajaran di dalam kelas jelas Fithriyah juga dilakukan kegiatan di luar kelas seperti outbound. Ada jaring laba-laba, estafet air, topi saya bundar hingga kotak angka. Peserta yang awalnya tidak saling kenal menjadi sangat akrab.
“Layaknya saudara, mereka saling memahami dan menyayangi.  Ketika ada teman belum bisa hafal mereka pun ikut membantu,” katanya.
Misalnya tambah Fithriyah ketika ada salah satu peserta yang sakit yang lain pun merasa iba dan kasihan. Begitu juga para tutornya yang selalu mendampinginya. Suasana kekeluargaan sangat kental terasa.
“Dengan cara itu akan tercipta keakraban dari para peserta dan puncak dari kegiatan tersebut ditutup denga ujian munaqosyah dimana  selain penguji ,Wali dari peserta dipersilahkan untuk mengetes langsung hafalan anaknya. Sebelumnya,  panitia sudah menyiapkan daftar hafalan siswa secara lengkap beserta artinya sehingga wali tidak kesulitan dalam bertanya,”tandasnya.
Sementara itu Rillah ketua Panitia berharap bahwa kegiatan menghafal alquran semoga dapat berjalan terus dan bukan dari program ini saja. (ais)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry