Samhari menggunakan Peci saat klarifikasi (Duta.co/Habib)

PAMEKASAN | duta.co -Salah seorang caleg anggota DPRD Kabupaten Pamekasan dari Dapil III Partai Demokrat, Samhari membantah beredarnya informasi yang menyampaikan bahwa dirinya melakukan pemukulan terhadap Panwascam Waru, Pamekasan Tohiruddin, saat menurunkan APK.

Samhari menjelaskan, dirinya sebagai caleg bukan preman dan tudingan yang beredar bahwa dirinya telah memukul Panwascam karena menurunkan APK tidaklah benar. Namun diakui bahwa dirinya hanya menarik kerah baju Tohir untuk masuk ke dalam mubil.

“Jadi kabar saya melakukan pemukulan apalagi penganiayaan tidaklah benar, saya cuma menarik kerah bajunya untuk digiring ke dalam mobil saya,” kata Samhari, Senin (8/4).

Tohiruddin, lanjutnya, tidak melakukan penurunan terhadap APK miliknya, melainkan melakukan penyobekan. Informasi tersebut ia terima dari salah satu relawannya yang merupakan warga setempat.

“Saya kemudian telepon dan ternyata yang melakukan hal itu merupakan Panwascam Waru yaitu Tohiruddin,” katanya.

Pihaknya juga menilai, secara kelembagaan Panwascam tidak memenuhi aturan. Alasannya, Panwascam Waru Pamekasan justru tidak melakukan sosialisasi terhadap hak dan kewajiban dari para kontestan pemilu, lebih-lebih dalam penertiban APK tidak melibatkan pihak terkait.

“Tindakan menyobek, saya kira adalah tindakan sepihak seolah tidak senang terhadap partai demokrat,” terangnya.

Diberitakan sebelumnya, dua orang Pengawas Kecamatan (Panwascam) di Kabupaten Pamekasan, dikabarkan dianiaya seorang calon anggota legislatif (Caleg). Saat menertibkan Alat Peraga Kampanye (APK) yang melanggar di wilayah Kecamatan Waru Pamekasan. yakni, Syamsul Arifin (Ketua Panwascam) dan Mohammad Tohiruddin (anggota) melakukan penertiban APK di wilayah terlarang.

Menurut keterangan pelapor Mohammad Tohiruddin, pemukulan terhadap dirinya itu mengenai bagian muka dan kepala korban. “Saya berharap, polisi bisa mengusut tuntas kasus ini,” harapnya. bib

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry