KILANG ARAMCO: Kilang minyak Saudi Aramco di salah satu pusat eksplorasinya. (duta.co/dok)
KILANG ARAMCO: Kilang minyak Saudi Aramco di salah satu pusat eksplorasinya. (duta.co/dok)

SURABAYA|duta.co – Jatuhnya harga minyak dunia dalam lima tahun terakhir membuat perusahaan minyak terbesar di dunia Saudi Aramco putar otak mendapatkan suntikan modal. Padahal, 10 tahun lalu, Saudi Aramco seakan tidak perlu modal tambahan karena melimpahnya minyak dan harga masih stabil. Untuk mendapatkan modal, Saudi Aramco berencana untuk go public tahun depan.

“Kami masih melihat 2018 dan tidak ada perubahan dalam rencana kami pada waktu itu,” kata CEO Aramco Amin Nasser seperti dilansir CNN.

Arab Saudi mengungkapkan rencana untuk menjual bagian dari perusahaan minyak raksasa tahun lalu ketika wakil putra mahkota Mohammed bin Salman meluncurkan strategi ekonomi baru. Kerajaan dipaksa untuk memikirkan kembali setelah anjloknya harga minyak membuat lubang besar di keuangan Arab Saudi. Para pejabat Saudi mengatakan, mereka mengharapkan IPO Aramco di kisaran USD2 triliun. Jika pasar setuju, menjual 5% akan menaikkan USD100 miliar atau empat kali lipat seperti IPO Alibaba (BABA) pada 2014.

Aramco mengatakan telah memiliki 261 miliar barel minyak cadangan, memberikan banyak sumber daya untuk mengeksploitasi dalam tahun-tahun mendatang. Itu lebih banyak dari semua cadangan minyak di Amerika Utara jika disatukan.

Aramco memompa kira-kira 10,3 juta barel per hari. Angka ini dua kali lipat lebih tinggi dari pesaing terdekatnya yaitu Rosneft, produsen milik negara Rusia. Namun produksi Saudi Aramco jatuh tahun ini setelah kerajaan dan produsen minyak utama lainnya setuju pada bulan Desember untuk memangkas produksi demi meringankan banirnya pasokan global. (imm/cnn)

 

 

 

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry