TANAM POHON : Bupati bersama Project Coordinator NGRR Tuban, Wiko Taviarto melaksanakan tanam pohon di pantai mangrove centre Tuban (syaiful adam/duta.co)

TUBAN | duta.co – Bupati Tuban, Fathul Huda mengingatkan warga yang tinggal dikawasan ring satu kilang minyak Tuban Grass Roof Refinery (GRR) Pertamina – Rosneft jangan hanya berpatokan pada penyerapan tenaga kerja saja.

Diharapkan dengan adanya pembangunan Kilang Minyak Tuban warga bisa memanfaatkan peluang dari multiplier efek dari pembangunan kilang yang direncanakan menelan biaya 16 milliar USD atau setara Rp 225 triliun.

“Banyak peluang yang bisa diciptakan dari adanya proyek Kilang Minyak Pertamina Rosneft yang harus dimanfaatkan oleh masyarakat. Jika semua masyarakat ring satu ingin bekerja di proyek NGRR, perusahaan tidak akan bisa mencukupi,” terang Bupati Tuban saat mengikuti Penanaman Cemara laut oleh PT. Pertamina Rosneft Pengolaham dan Petrokimia (PRPP) di Mangrove Center Jenu, Jumat, (19/02/2021).

Menurut Bupati, penyerapan tenaga kerja pertama untuk pembangunan konstruksi yang memakan waktu 5 tahun. Setelahnya untuk pegawai tetap, tidak mungkin menampung seluruh warga terdekat karena dibutuhkan 2.000 orang untuk mengisi posisi strategis sesuai kebutuhan.

Bupati Tuban dua periode ini juga menyampikan dengan adanya uang ganti-rugi yang telah disalurkan oleh Pertamina kepada masyarakat, diharapkan warga bijak dalam menggunakannya.

“Seperti dengan membuka usaha jangka panjang, sembari melihat peluang geliat ekonomi dari dampak adanya mega proyek Pertamina Rosneft kedepan,” tuturnya.

Sedangkan  kepada pihak PRPP, Bupati Huda meminta, agar kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) bidang lingkungan bisa dilaksanakan secara meluas,  tidak terpatok pada desa ring satu saja.

“Ini penting, sebab dengan ini kita bersama untuk menyelamatkan lingkungan Tuban,” harapnya

Bupati Huda mengakui jika Pertamina telah banyak menaruh perhatian kepada Tuban, dalam hal menyalurkan CSR atau Tanggung Jawab Sosial di berbagai bidang. Mulai bidang pendidikan, kesehatan, dan kali ini adalah lingkungan.

“Penanaman cemara laut banyak sekali manfaatnya, diantaranya menekan abrasi laut serta sumber oksigen dari tumbuhan penghijauan, dan kebetulan ring satunya adalah pesisir,” katanya.

Sementara itu, Project Coordinator NGRR Tuban, Wiko Taviarto, nmengatakan, kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari Program Bina Lingkungan antara PT. Pertamina Rosneft Pengolaham dan Petrokimia selaku sub holding proyek NGRR Tuban dengan Yayasan Mangrove Center Indonesia tanggal 23 November 2020 lalu. Terkait bantuan kegiatan penanaman dan penghijauan tanaman mangrove dan Cemara laut di Desa Jenu, Mentoso, dan Desa Purworejo, Kecamatan Jenu.

“Program tersebut sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam mendukung penggunaan lahan secara berkesinambungan. Selain itu juga  keseimbangan antara pelaksanaan proyek dengan lingkungan serta masyarakat agar selalu harmonis,” jelasnya.

Wiko mengungkapkan bahwa proyek kilang minyak Pertamina Rosneft merupakan proyek strategis nasional, dengan kapasitas produksi mencapai 300.000 barrel per hari.

“Proyek ini akan memberikan efek positif terhadap Kabupaten Tuban dalam upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi di daerah.  Jadi terima kasih kepada masyarakat serta pemerintah daerah yang telah mendukung guna kelancaran pelaksanaan Mega proyek tersebut,” ungkapnya.

Untuk diketahui, dalam bantuan tersebut setidaknya 20 ribu bibit diberikan kepada Yayasan Mangrove Center. Adapun penanaman telah dilaksanakan sebagian di akhir Desember lalu. (sad)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry