Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky mberikan semangat kepada peserta sunat massal.

TUBAN | duta.co – Pemerintah Kabupaten Tuban melalui Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB (DKP2KB) menggelar sunat massal dan pengobatan mata katarak secara gratis dalam rangka hari kemerdekaan RI Ke-77 yang dilaksanakan di Puskesmas Kecamatan Soko.

Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky yang hadir dalam kegiatan tersebut menyempatkan mengobrol dengan anak-anak yang akan dikhittan, bahkan Bupati yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Tuban ini memberikan semangat untuk para peserta agar tidak takut

“Ayo, nggak usah takut. Tarik nafas pelan-pelan, hembusan,” ujarnya, kepada salah satu anak yang mendapat giliran disunat. Jumat (26/8/2022)

Bupati kelahiran April 1992 ini juga menyampaikan, dipilihnya sunantan massal dan pengobatan mata katarak secara gratis tersebut karena dirasa sangat dibutuhkan oleh masyarakat saat ini, khusunya masyarakat kurang mampu.

“Yang jelas sunat pasti dibutuhkan. Untuk katarak, kita melihat banyak kasusnya ditengah masyarakat, jadi kami pilih operasi katarak yang dinilai lebih dibutuhkan,” ungkapnya.

Bupati yang akrab disapa Mas Lindra ini juga menjelaskan, kegiatan semacam ini sengaja tidak lagi dipusatkan di pusat kota. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pemerataan pelayanan agar semua masyarakat Kabupaten Tuban bisa menikmati program-program pemerintah.

“Dalam menyambut HUT RI ke-77 kali ini tidak hanya mengelar festival budaya saja,  berbagai kegiatan seperti ini juga dilaksanakan dan tidak terpusat di kota tapi tersebar diseluruh kecamatan yang ada di Tuban dengan tujuan menghidupkan kegiatan di kecamatan hingga desa yang bermuara pada peningkatan ekonomi” ujarnya.

Momen sunantan massal kali ini juga dimaanfaatkan oleh bupati untuk menggelar dialog bersama kepala desa yang ada di Kecamatan Soko. Ia melakulan kroscek data dalam rangka percepatan pembangunan terutama jalan lingkungan, jalan poros, jembatan, drainase, irigasi dan air bersih.

Dalam dialog dan diskusi bersama kepala desa dan masyarakat tersebut, Mas Lindra membahas tentang rencana serapan anggaran PAPBD tahun 2022 yang difokuskan untuk kegiatan pembangunan.

“Dari data yang saya pegang hasil dari tim survei, hanya ada tujuh desa yang tidak masuk dalam  anggaran alokasi pembangunan dana PAPBD Tahun 2022, yaitu Desa Sumur Cinde, Sanding Rowo, Rahayu, Simo, Sukosari, Wadung, dan Kluwih. Tapi, untuk APBD 2023 semuanya Insya Allah masuk,” ungkapnya.

PAPBD 2022 dianggarkan sebesar Rp81 miliar dan akan direalisasikan di Oktober ini. Untuk itu, ia meminta agar Pemdes segera menyusun usulan apa yang perlu untuk dibangun, dan bersifat darurat.

“Saya minta kita kompak, karena keberhasilan Kepala Daerah tidak lepas dari kekompakan antara Pemerintah Desa dan masyarakat. Kalau tidak kompak, pasti pembangunan akan terhambat,” ujarnya.

Alumni SMA Taruna Nusantara ini juga mengingatkan Pemdes agar tidak berfokus pada pengusulan jalan saja, namun juga infrastruktur lain seperti drainase, jembatan, dan PJU. Untuk itu, usulan diharapkan tepat guna dan tepat sasaran.

“Harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat,” jelas Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga ini.

Sementara itu, Kepala Dinkes P2KB Bambang Priyo Utomo mengatakan, kegiatan sunat massal diikuti oleh 45 anak dari Kecamatan Soko dan kecamatan sekitar meliputi Kecamatan Rengel, Plumpang dan Parengan. Agenda serupa  juga akan dilaksanakan dalam waktu dekat di beberapa kecamatan.

“Kegiatan ini masih akan berlanjut di kecamatan Bangilan Kamis besok,” kata Bambang.

Bambang mengakui, awalnya kuota yang disediakan adalah 100 pasien, untuk itu akan diteruskan di tanggal 12 November mendatang.

“Kita ambil moment bertepatan dengan Hari Jadi Kabupaten Tuban dan Hari Kesehatan Nasional (HKS) tahun 2022,” pungkasnya. (sad)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry