MENINJAU : Bupati bersama Kapolres Tuban meninjau madrasah tangguH di Montong (duta.co/syaiful adam)

TUBAN | duta.co – Bupati Tuban bersama Kapolres dan Kepala Kantor Kemenag Tuban mencanangkan Madrasah dan Sekolah Tangguh di Tarbiyatul Banin Banat Yayasan Al Chusnaniyah Jetak, Montong, jumat(10/7/2020).

Pencanangan Madrasah Tangguh ini kali pertama diadakan di Kabupaten Tuban. Bupati Tuban menyampaikan Kecamatan  montong saat ini telah masuk dalam zona hijau, sehingga sangat relevan jika saat ini mencanangkan  Madrasah tangguh.

Bupati Tuban,  Fathul Huda menyampaikan pencanangan Madrasah Tangguh menjadi ikhtiar dalam menyikapi pandemi Covid-19 di Kabupaten Tuban. Upaya ini sekaligus menjadi wujud adaptasi masyarakat terhadap perubahan kondisi yang ada dengan mematuhi protokol kesehatan.

“Masyarakat tetap berkegiatan dengan memperhatikan prokotol kesehatan,” ungkpanya.

Bupati Tuban menyatakan Pemkab Tuban akan melakukan evaluasi Madrasah Tangguh sebelumnya nantinya dijalankan secara menyeluruh. Operasional madrasah dan sekolah akan dikoordinasikan dengan instansi terkait.

Pemkab Tuban juga telah melakukan pembahasan terkait aturan dan teknis operasional sebelum nantinya sekolah dibuka kembali.

“Pembukaan sekolah secara umum  menunggu status Kabupaten Tuban menjadi zona hijau. Kita usahakan maksimal dua bulan dapat terwujud,” tandasnya.

Lebih lanjut, Dinas Kesehatan, Puskesmas, serta Gugus Tugas tingkat Kecamatan dan Desa diintruksikan untuk aktif berkoodinasi dengan pengasuh pesantren maupun madrasah. Di samping itu, kebutuhan kesehatan primer seperti masker, obat dan vitamin harus didata dan dicukupi. Para tenaga pengajar dihimbau melakukan rapid test sebelum kembali beraktivitas.

Bupati kelahiran Montong ini berharap pencanangan Madrasah Tangguh harus benar-benar diwujudkan bukan sekedar ceremonial saja. Dalam pelaksanannya, harus mengacu protokol kesehatan seperti penggunaan masker; penataan ruang kelas; maupun penyediaan fasilitas cuci tangan.

“Jangan sampai pembukaan madrasah menjadi klaster baru, oleh karena itu harus benar-benar dilaksanakan secara hati-hati dan mematuhi protokol kesehatan,” tuturnya.

Kapolres Tuban, AKBP Ruruh Wicaksono, mengatakan pencanangan madrasah tangguh menjadi langkah yang inovatif di masa pandemi ini. Konsep ini menjadi percontohan sekolah maupun lembaga pendidikan lain.

Pihaknya juga menjelaskan personil Polres Tuban bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tuban intens menjalankan giat penertiban di titik-titik keramaian masyarakat. Penertiban oleh personil gabungan sebagai edukasi kepada masyarakat.

“Kami berharap masyarakat mematuhi protokol kesehatan,” jelasnya.

Perwira asal Ngawi ini juga menjelaskan kegiatan penertiban intens digelar sejak 3 bulan lalu yang diawali dengan sosialisasi. Pada awalnya, 90 persen masyarakat belum pakai masker. Berkat upaya pendisiplinan secara intens, saat ini sudah 80 persen masyarakat menggunakan masker.

Ketua Yayasan Al Chusnaniyah Jetak, Moh. Zuhri Aly menyebutkan pihaknya intens melakukan penyemprotan disinfektan dilakukan setiap hari. Selain itu, tenaga pengajar diharuskan menggunakan pelindung wajah (faceshield) ketika Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Seluruh warga madrasah termasuk siswa, diharuskan mencuci tangan sebelum masuk di ruang kelas. Juga akan dilakukan simulasi pengajaran bagi siswa.

“Kami juga telah mengatur agar dalam satu kelas yang semula diisi 35 santri dibatasi maksimal 18 santri,” ujarnya.

Pengelola yayasan akan berkoordinasi dan meminta pendampingan dari instansi pemerintah terkait, seperti Dinas Kesehatan; Dinas Pendidikan, BPBD maupun Kemenag.

Pada kesempatan ini, Bupati bersama Kapolres Tuban meninjau sejumlah fasilitas madrasah, diantaranya ruang kelas ruang UKS dan perpustakaan. Tampak hadir pada kegiatan ini, Kepala Kantor Kemenag Tuban. (sad)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry