SENTIMEN NEGATIF: Suasana perdagangan saham di Wall Street yang terpuruk dampak setimen negatif pidato Presiden AS Donald Trump. (duta.co/dok)
SENTIMEN NEGATIF: Suasana perdagangan saham di Wall Street yang terpuruk dampak setimen negatif pidato Presiden AS Donald Trump. (duta.co/dok)

NEW YORK |duta.co – Kekhawatiran sejumlah analis terhadap kebijakan presiden AS yang baru Donald Trump menjadi kenyataan. Harga saham perusahaan-perusahaan Amerika Serikat terpangkas oleh sentimen buruk akibat pernyataan Presiden Donald Trump soal proteksionisnya dalam perdagangan. Investor masih alergi dan mengambil posisi ke sebelum Trump berkuasa.

Tidak hanya itu, Trump bahkan telah menandatangani keputusan presiden yang resmi mengeluarkan Amerika Serikat dari Kemitraan Trans Pasifik yang beranggotakan 12 negara.  Bukan itu saja Trump juga akan merenegosiasikan Pakta Perdagangan Besar Amerika Utara (NAFTA) bersama dengan para pemimpin Kanada dan Meksiko.

“Investor mencoba mengukur potensi kejatuhan atau dampak pendekatan Trump terhadap seperti apa perdagangan, ekonomi, pajak dan regulasi pada masanya,” kata Peter Kenny dari Global Markets Advisory Group di New York.

Indeks patokan Dow Jones Industrial Average terpangkas 27,4 poin atau 0,14 persen untuk ditutup pada 19.799,85 poin. Indeks S&P 500 .SPX juga amblas 6,11 poin atau 0,27 persen pada level 2.265,2 poin. Pun demikian Indeks Nasdaq Composite yang tertekan 2,39 poin atau 0,04 persen pada 5.552,94 poin.

Sementara itu indeks dolar AS menyentuh level terlemah dalam tujuh pekan terakhir pada 100,18. Indeks ini diperbandingkan dengan sejumlah mata uang utama dunia. Akibat saham dan dolar tertekan, emas menjadi tempat parkir modal sementara sehingga harga emas pun naik untuk mencapai angkat tertinggi dalam dua bulan terakhir, demikian Reuters. (imm/rtr)

 

 

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry