Nanda Yuli Rahmawati memperlihatkan piala yang diraihkan dari Perpustakaan Nasional RI. DUTA/ist

SURABAYA |  duta.co – Buku bertajuk Lawan Virus Corona, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) meraih juara 3 dalam Pemilihan Buku Terbaik, Subjek Pustaka: Covid-19 dari Perpustakaan Nasional RI, 2021.

Buku ini ditulis oleh mahasiswa Program Doktor Nanda Yuli Rahmawati bersama dosen Dr dr Fadhil Ahsan serta dr Fidyah Nanda Aldita.

Buku setebal 88 halaman ini mengupas tuntas tentang Covid-19 secara general mulai dari golongan virus hingga bagaimana transmisinya hingga menjangkit manusia. Namun yang lebih menarik, dalam buku ini juga dipaparkan secara gamblang bagaimana terapinya serta bagaimana membentuk kekebalan tubuh dari asupan nutrisi harian. Serta tanaman-tanaman yang potensial untuk mengurangi gejala. Lengkap dengan resep dan gambar serta ilustrasinya.

Kebaruan ide inilah yang barangkali memukau dewan juri sehingga buku karya dosen dan mahasiswa FK Unair ini mampu mengalahkan buku serupa yang ditulis oleh profesor dari universitas ternama lain.

Kelebihan lain dari buku terbitan Airlangga University Press (AUP) ini adalah bahasanya yang santai sehingga mudah dicerna oleh masyarakat awam.

“Dari awal kami sepakat untuk membuat buku panduan COVID-19 populer yang bisa dipahami dengan mudah oleh masyarakat awam. Karenanya sebisa mungkin kami buat dengan bahasa sederhana,” ujar Nanda, Senin (25/10/2021).

Wanita yang akrab disapa Nanda ini mengaku senang sekaligus heran. Tentu ia senang, buku kolaborasi pertamanya mendapat apresiasi. Di sisi lain dia juga bingung, karena pihaknya tidak pernah mengirimkan draft naskah ke Perpustakaan Nasional.

“Saat kami dihubungi pihak penyelenggara, kami sempat menganggap ini penipuan. Karena ya kami tidak pernah kirim apa-apa, tahu- tahu menang. Sampai kami diberikan link resminya baru kami percaya dan tentu perasaan saat itu senang sekali, rasanya seperti kok kita bisa ya” terangnya.

Prosesi serah terima juara ini Nanda dkk ikuti via online dalam ajang Pekan Penghargaan Tahun 2021 Perpustakaan Indonesia yang diselenggarakan 10 September 2021.

Dibuat di Awal Pandemi dari Lintas Benua

Yang lebih luar biasa, buku ini dibuat saat awal pandemi Covid-19 melanda di Indonesia, April 2020 lalu. Dan ditulis dalam waktu tiga minggu.
“Kami dulu tidak mengira Covid-19 akan selama ini. Kami makanya cepat-cepat menyelesaikan buku ini karena takut topiknya expired,” kenang Nanda.

Nanda bersama dr Fadhil dan dr Fidyah menyusun buku yang telah Ber ISBN dan ESBN tersebut. Dengan berbekal keilmuan mereka serta referensi dari beberapa jurnal yang ada.

“Kami bagi tugas. Dokter Fidyah yang concern tentang nutrisi membahas nutrisinya. Beliau juga yang menuliskan resep-resepnya. Saya bagian menulis tentang tanaman-tanaman obatnya, foto makanan sampai eksperimen makanan yang diresepkan dokter Fidyah saya juga yang mengeksekusi. Sementara dokter Fadhil membahas tentang keilmuan tentang Covid-19, sesuai dengan spesialisasinya, Immunology Biology, “papar Nanda.

Makin luar biasa karena rupanya buku ini ditulis lintas benua. Nanda yang juga sebagai asisten dekan saat itu sedang menjalani work from home, sementara dokter Fadhil bersama dokter Fidyah tengah di Jerman melanjutkan studi dan bekerja di negara industri itu.

Nyambung dari Keilmuan Hingga Kepribadian

Nanda mengatakan, kolaborasi ini lahir dari banyak kecocokan. Selain berasal dari background pendidikan yang sama, Nanda dan dokter Fadhil juga sempat melakukan penelitian serupa tentang vaksin tuberkulosis, hanya berbeda platform. Sementara keberadaan dokter Fidyah memperkuat tim ini.

“Apalagi kami bertiga sama-sama masih muda, kami ngobrol hal apapun nyambung dan asik. Karena berbeda tinggal sekarang, kami saling titip barang. Saya kadang titip tas ke Doktter Fidyah, dibawa sama Dokter Fadhil saaat pulang. Sebaliknya, saya nitip kerupuk untuk dokter Fidyah,” tukasnya. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry