PUBLIC EXPOSE : Jajaran direksi dan komisaris PT Bukit Darmo Property Tbk: (ki-ka) Reza Herman Surjaningrat (Direktur), Hendro Sumampow (Dirut), Brasada Chandra (Direktur), Ielanna Sumampow (Direktur) dan Eddy Sukamto (Komisaris Independen) pada acara Public Expose usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Bisa di Surabaya. (duta.co/imam)

SURABAYA | duta.co –  Pandemi Covid-19 berdampak besar pada penurunan bisnis property. Lesunya penjualan menyebabkan banyak pengembang memutar konsep bahkan mendisain ulang sejumlah proyek yang dikembangkan disesuaikan dengan protocol kesehatan mencegah covid-19.

Itulah salah satu yang dilakukan PT Bukit Darmo Property Tbk yang akan tetap melanjutkan pembangun proyek ballroom dan apartemen dua tower dengan investasi masing-masing senilai Rp 250 miliar dan Rp 600 miliar.

Seperti dikatakan Direktur PT Bukit Darmo Property Tbk, Brasada Chandra, perseroan sudah merencanakan akan memulai pembangunan dua proyek tersebut tahun ini, karena desain gambar sudah ada dan tinggal finalisasi.

“Namun, karena ada satu perubahan ekonomi akibat pandemi Covid-19 ini, sehingga perlu ada penyesuaian-penyesuaian. Salah satunya dengan disain yang sesuai mencegah covid-19,” kata Chandra Brasada saat paparan publik di Surabaya, Jumat (14/8/2020).

Ballrooom yang akan dibangun Bukit Darmo berkapasitas 2.000 pack seating meja seluas 4.700 meter persegi (m2) di luar areal penunjang dan parkir atau total seluas 26.000 m2. Nilai investasi untuk ballroom diperkirakan mencapai sekitar Rp 250 miliar.

Sementara, apartemen menyasar kelas middle up dengan jumlah 900 unit sebanyak dua tower, yang terdiri dari tipe satu kamar tidur dengan luas 42 m2, dua kamar tidur dengan luas 56 m2 sampai 81 m2, dan 3 kamar tidur dengan luas 135 m2. Investasi untuk pembangunan apartemen ini diperkirakan mencapai sekitar Rp 600 miliar.

“Saat ini sedang dilakukan penyesuaian untuk dua proyek tersebut sambil mengurus perizinan terkait. Targetnya, kita bangun lebih dulu ballroom, sedangkan untuk apartemen kita lihat dulu perkembangannya sejauh mana pasar property ke depan yang terdampak covid-19,” jelas Brasada.

Selain dua proyek yang direncanakan, Bukit Darmo kata Brasada sampai akhir tahun ini akan menyelesaikan proyek yang sedang berjalan, yakni hotel.

“Penyelesaian hotel ini memang terjadi beberapa kali reschedule. Namun, tadi sudah ditetapkan oleh jajaran direksi dan komisaris, proyek ini harus selesai tahun ini, yang diperkirakan November.”

Saat ini, lanjut Brasada, progres proyek hotel ini telah mencapai 73 persen. Hotel memiliki 237 kamar yang terdiri dari beberapa tipe. Diantaranya tipe deluxe sebanyak 188 kamar seluas antara 30 m2 sampai dengan 38 m2, tipe junior suite sebanyak 46 kamar seluas 45 m2, tipe grand suite sebanyak 2 kamar seluas 56,5 m2 dan tipe president suite sebanyak satu kamar dengan luas 73 m2.

“Untuk struktur sudah hampir selesai, tinggal 15 persen untuk kolam renang. Sementara untuk mekanikal, sudah 85 persen menuju finishing,” pungkas Brasada.

Disinggung tentang Lenmarc, Direktur Pemasaran Bukit Darmo Property, Lelanna Sumampow menargetkan tingkat okupansi mal yang dikelolanya, Lenmarc Mall, di kawasan Surabaya barat hingga 90 persen pada akhir tahun ini. Pasalnya beberapa bulan kedepan kondisi ekonomi diperkirakan masih kurang baik, akibat pandemi Covid-19. Sehingga, tantangan pengelola mal kedepan juga akan lebih berat.

“Tetapi kami akan tetap maju dan optimis akan bisa melewati masa-masa sulit dan kondisinya akan lebih baik. Apalagi, belakangan pengunjung mal mulai meningkat dan tenant juga tidak ada satupun yang tutup. Target kita okupansi mal yang sekarang 75 persen bisa meningkat 90 persen di akhir tahun ini,” katanya.

Lelanna menyatakan, saat ini sudah ada beberapa calon tenant baru yang akan buka. Mereka memang sudah ada kesepakatan sebelum pandemi untuk buka. Satu diantaranya adalah Kidzila, yakni sarana edukasi dan hiburan untuk anak-anak yang akan buka pada September atau Oktober. “Konsep pengelolaan mal kita kedepan lebih ke edukasi dan kesehatan terutama pencegahan Covid-19,” tandasnya.

Direktur Bukit Darmo Property menjelaskan semester I/2020 pendapatan bersih perseroan mencapai Rp 16,6 miliar. Mayoritas dari pendapatan itu disumbang oleh pendapatan mal, disamping penjualan apartemen dan persewaan perkantoran.

“Harapan kita sampai akhir tahun ini, pendapatan kita tidak akan berkurang dari target kita seperti tahun lalu. Karena semua sudah tidak di on hand lagi,” katanya.

Reza menegaskan peningkatan sumbangan pendapatan dari sewa mal terhadap total pendapatan perseroan cukup signifikan. Misalnya dari 42 perses di tahun 2018 naik menjadi 50 persen di 2019. imm

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry