SURABAYA | duta.co – Pameran Batik, Bordir dan Aksesoris Fair ke -16 Tahun 2021 resmi dibuka Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Grand City, Surabaya, Rabu (24/3).

Pameran yang sekaligus digelar bersamaan dengan tasyakuran HUT Dekranasda ke-41 itu juga dihadiri Ketua TP PKK sekaligus Ketua Dekranasda Jatim Arumi Bachsin Emil Dardak, Ketua Daerah Jalasenastri Armada II (KDJA II) Ria Sudihartawan, Ketua Bhayangkari Ully Nico Afinta, Wakil Ketua Pengurus Persit Kartika Chandra Kirana Utik Anggraini Agus Setiawan, Ketua DWP Prov. Jatim Gardjati Heru Tjahjono, Wakil Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Jatim Harmanta dan Wakil Bupati Ponorogo Lisdyarita serta seluruh Ketua Dekranasda Kab/Kota se Jatim.

Pameran yang diikuti sekitar 100 stan pameran batik, bordir dan aksesoris dari 38 Dekranasda kab/kota juga diikuti pelaku usaha asosiasi dan pengrajin di seluruh Jawa Timur. Menariknya, selain pameran offline, masyarakat juga bisa membeli produk online melalui website www.batikbordirfair.com.

Gubernur perempuan pertama di Jatim itu, menyampaikan bahwa geliat para pengrajin serta pemilik UMKM di era pandemi Covid-19 menjadi momentum bangkitnya UMKM di Jatim. Begitu juga dengan Bangga Buatan Indonesia harus melekat sebagai penggerak ekonomi Jatim dan nasional.

“Bangga Buatan Indonesia merupakan gerakan nasional . Kalau kita lihat, stand yang ada disini adalah industri kreatif. Dimana hal ini diharapkan bisa menjadi kebangkitan ekonomi bagi UMKM di Jawa Timur,” katanya.

Khofifah sapaan akrab Gubernur Jatim itu menyebut, UMKM Jatim terbukti menjadi tulang punggung ekonomi dengan mencatat 56,94 % kontribusi terhadap PDRB Jatim tahun 2019.

“Oleh karena itu, secara bertahap inisasi expo-expo seperti ini akan membuka ruang, bukan hanya bagi yang datang disini tapi juga bagi yang melihat secara online. Makanya, ayo klik www.batikbordirfair.com agar expo ini bisa menembus pasar lebih luas,” katanya.

Selain itu, Khofifah menjelaskan, dengan adanya gelaran tersebut bisa membuat target pasar pelaku UMKM serta pengrajin menjadi tanpa batas atau _borderless_. Mengingat revolusi industri 4.0 sudah menjadi nadi bagi para pelaku bisnis industri kreatif.

“Kami mendorong untuk teman-teman yang hadir disini sekarang, sama-sama kita sebarkan kegiatan ini agar pasar kita bisa menjadi lebih luas. Tentunya terima kasih atas komitmen Dekranasda serta seluruh pihak yang berkenan mengisi tenan ini semoga bisa tercapai target kita bersama,” harapnya.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah berkesempatan melakukan canting batik dari tinta tanaman mangrove yang kemudian dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Prov. Jatim Arumi Bachsin Emil Dardak mengatakan, pameran batik, bordir dan aksesoris ini merupakan cerminan dari rasa nasionalisme. Utamanya bagi masyarakat Jatim yang memiliki kebanggaan terhadap produk kerajinan karya anak bangsa, serta bersedia untuk mencintai, membeli dan menggunakan produk dalam negeri guna mewujudkan kedaulatan ekonomi.

Masih menurut Arumi, Jatim patut berbangga karena memiliki 38 jenis aneka ragam adat istiadat dan seni budaya yang khas. Hal itu merupakan sumber untuk tumbuh dan berkembangnya kreatifitas. Salah satunya yakni cabang seni budaya yang tumbuh dan berkembang secara kreatif dan dinamis soal seni kriya atau seni kerajinan.

Selain dapat memperkuat citra dan identitas daerah, produk kerajinan ini dalam perjalanannya juga telah berperan secara nyata dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara luas. Utamanya sesuai yang diamanatkan oleh Nawa Bhakti Satya, yaitu Jatim Berkah.

“Semoga dengan adanya pameran ini, maka produk batik, bordir, tenun dan aksesoris Jawa Timur akan semakin eksis, baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional,” harap istri Wagub Jatim tersebut.(*)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry