KEDIRI | duta.co –Bupati dan Wakil Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana dan Dewi Mariya Ulfa menggelar dialog dan buka bersama dengan kepala desa se-Kecamatan Mojo. Sejumlah persoalan di wilayah Kecamatan Mojo dibahas dan berusaha dicarikan solusinya, saat Mas Bup dan Mbak Wabup saat menggelar dialog sambil duduk lesehan.
Dimulai dari persoalan jalan Desa Petungroto yang telah 30 tahun belum juga diperbaiki. Kemudian memajukan wisata di Kawasan Mbesuki serta maraknya truk melintas Jembatan Wijaya Kusuma, berusaha dimintakan solusi.
“Dari pertemuan tadi ada permintaan akses jalan diperbaiki dan dilebarkan, seperti jalan Desa Petungroto telah 30 tahun belum pernah diperbaiki. Kemudian terkait wisata di Kawasan Mbesuki, merupakan andalan Kabupaten Kediri selain Gunung Kelud. Namun yang pasti pada Juli nanti akan digelar event besar di Air Terjun Dolo yaitu event sepeda selama ini digelar di Gunung Bromo,” terang Mas Bup, Selasa (20/4/2021)
Terkait maraknya truk-truk melintas di atas jembatan, Bupati akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan. “Semenjak Jembatan Wijaya Kusuma dibuka, banyak truk-truk yang melintas. Menjadikan jalan semakin rusak dan tingginya angka kecelakaan. Kami akan bicarakan hal ini dengan Dinas Perhubungan,” terang Hanindhito.
Saat ditanya terkait guru TPQ, Mas Bup memberikan kabar gembira bahwa mulai April akan mendapatkan intensif yang bersumberkan APBD. “Yang penting guru telah memiliki ijin operasional, berdasarkan data di Kemenag ada sekitar 6.000 lebih namun yang memiliki ijin hanya 4.300 guru. Itu dulu yang kami prioritaskan dan saat ini tengah berdiskusi terkait rekening bank yang akan digunakan,” ucapnya.
Sebelum mengelar dialoq, Mas Bup dan Mbak Bup menyempatkan menyapa siswa TPQ Al Ma’arif. Dengan membawa sejumlah bingkisan berisi alat tulis, buku dan masker, berharap keberadaan TPQ di Desa Petungroto, Kecamatan Mojo ini mampu mendidik siswanya memiliki akhlak yang mulia. kin/nng
