BPJS : Sosialisasi pelaksanaan PRB berbasis MTM (BPJS Kesehatan / duta.co)

KEDIRI | duta.co – Dalam rangka meningkatkan outcome pengobatan bagi peserta Program Rujuk Balik (PRB), BPJS Kesehatan KC Kediri menyelenggarakan sosialisasi pelaksanaan PRB berbasis Medication Therapy Management (MTM) yang dihadiri oleh apoteker PRB Kediri, Nganjuk dan Blitar, digelar Jumat kemarin. Melalui kegiatan tersebut, BPJS Kesehatan berupaya meningkatkan komitmen apotek atas pelaksanaan layanan yang bersifat pasien-sentris.

Kepala Bidang PMP BPJS Kesehatan KC Kediri Ike Teryastutik menjelaskan, pelayanan PRB berbasis MTM adalah layanan pengobatan komprehensif dengan intervensi tinggi dalam rangka mengoptimalkan penggunaan obat, mengurangi resiko efek samping, serta meningkatkan kepatuhan pengobatan.

“Secara konkrit, apoteker diharapkan mengenal masalah kesehatan pasien secara spesifik. Bisa saja diwawancarai atau melihat riwayatnya. Misalnya saja menanyakan kondisi pasien setelah mengonsumsi obat yang diresepkan. Intinya ada konselling sederhana. Apabila ada masalah yang teridenfitikasi, apoteker dapat bekerjasama dengan dokter untuk mereview kembali pengobatan. Tentu ada perencanaan, dokumentasi, dan monitoringnya,” jelas Ike.

Dalam pelaksanaan sosialisasi ini BPJS Kesehatan KC Kediri mengundang Apoteker Kimia Farma 210 Malang Larisa Winu Anggraeni sebagai narasumber. Apotek Kimia Farma 210 Malang merupakan salah satu apotek yang telah menjalankan layanan PRB berbasis MTM.

“MTM dilaksanakan untuk meningkatkan capaian pengobatan pasien, meningkatkan komunikasi antara pasien dengan tim kesehatan, serta meningkatkan kerjasama antara apoteker, dokter, dan profesional kesehatan lainnya,” papar Larisa.

Hingga bulan Oktober 2019 BPJS Kesehatan KC Kediri telah bekerjasama dengan 18 Apotek PRB di Kediri, Nganjuk dan Blitar. Apotek PRB adalah fasilitas kesehatan yang menyelenggarakan layanan obat bagi peserta penderita penyakit kronis yang telah dirujuk balik ke FKTP. Melalui layanan apotek PRB, peserta penderita penyakit kronis tidak lagi harus mengantri di RS untuk mendapatkan layanan obat yang dibutuhkan secara rutin.

“Peserta PRB di wilayah kerja Kantor Cabang Kediri mencapai 7 ribu orang. Diagnosa PRB terbanyak adalah hipertensi dan diabetes mellitus dengan persentase masing-masing 40 persen. Peserta ini tidak perlu lagi mengantri di RS untuk pengambilan obat. Cukup di Apotek PRB saja,” tutup Ike. (nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry