Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Lamongan Muslimin, bersama petugas BPBD saat mengemasi bantuan paket sembako, Kamis (16/2)

LAMONGAN | duta.co – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan menyiapkan dropping bantuan sembako kepada warga terdampak banjir akibat luapan bengawan jero di beberapa kecamatan yang ada di wilayah Lamongan.

Total ada dua ribu lebih paket sembako berupa beras kemasan 5 kg, minyak dan mie instan yang akan diberikan pada warga terdampak banjir yang berada di 5 kecamatan, yakni meliputi kecamatan Kalitengah, Turi, Karangbinangun, Deket dan Glagah.

Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Kabupaten Lamongan, Muslimin mengatakan, hingga hari ini totalnya kurang lebih ada sekitar 2028 paket sembako yang akan dibagikan kepada warga terdampak banjir, hal itu dikarenakan ada peningkatan debit air.

“Kemarin juga sudah membagikan bantuan sembako di wilayah Turi, agenda selanjutnya kita salurkan di wilayah lainnya. Sebanyak 2028 paket sembako ini disalurkan untuk membantu meringankan beban warga yang terdampak banjir luapan bengawan jero,” kata Muslimin kepada duta.co di kantor BPBD Lamongan, Kamis (16/2).

Saat ini, kata dia, pihak BPBD Kabupaten Lamongan masih menunggu informasi ataupun laporan dari kecamatan lainnya yang kemungkinan nantinya juga akan terdampak banjir, salah satunya adalah kecamatan Karanggeneng.

“Mudah-mudahan banjir tidak sampai ke sana. Namun tidak menutup kemungkinan daerah atau desa lainnya yang wilayahnya paling rendah juga dikhawatirkan akan terdampak banjir atau genangan air yang hingga masuk ke dalam rumah,” ucapnya.

Muslimin menjelaskan, terkait dengan kerugian tambak dan lahan pertanian yang dialami oleh warga akibat banjir ini, BPBD tidak punya wewenang untuk menghitung berapa kerugiaannya, yang berhak menghitung adalah dinas pertanian.

“Hal itu merupakan wewenang dinas pertanian. Namun, pihak BPBD tetap berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan bantuan secepat mungkin kepada warga yang terdampak banjir akibat luapan bengawan jero,” tandasnya.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di wilayah bantaran sungai Bengawan Solo untuk tetap waspada dan lebih meningkatkan kewaspadaan karena adanya peningkatan debit air akibat cuaca ekstrim yang sering terjadi saat ini.

Menurut dia, statusnya saat ini masih di level siaga hijau, dan angkanya masih di bawah 75, kalau sudah di atas 75 hingga 80 tentunya sudah level darurat. Sejauh ini pihaknya selalu berkoordinasi dengan BMKG dan juga BPBD Jatim.

“Semoga bantuan paket sembako ini dapat sedikit membantu meringankan beban warga yang terdampak banjir. BPBD juga akan koordinasi dengan dinas sosial Lamongan untuk menyalurkan bantuan beras dan bahan pokok lainnya,” tutup Muslimin. (ard)