DESTANA : Simulasi warga Ketami dalam lomba Desa Tangguh Bencana (Ahmad Mafruchi/duta.co)

KEDIRI|duta.co – Dipimpin Suban Wahyudiono, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jawa Timur, melakukan kunjungan ke Kelurahan Ketami Kecamatan Pesantren, dalam rangka lomba Desa Tangguh Bencana (Destana) Tingkat Jawa Timur, Kamis (12/9). Simulasi penangganan bencana, tehnik evakuasi dan ketangguhan warga setempat, menjadikan salah satu poin dalam penilaian lomba tersebut.

Berawal dari laporan warga jika ada kebakaran lahan tebu kemudian diteruskan ke Tiga Pilar Kelurahan Ketami, kemudian warga segera melakukan evakuasi untuk menyelamatkan korban. Kemudian tim BPBD dibantu Tagana, PMK dan tim medis segera mendatangi lokasi kejadian. Demikian simulasi ditampilkan dihadapan tim BPBD Jawa Timur.

Ditemui usai simulasi, Kalaksana BPBD Jatim menyampaikan kegiatan simulasi merupakan salah satu kegiatan demi terwujudnya Destana. Bahwa berdasarkan data, di Kota Kediri telah memiliki 6 kelurahan yang memiliki kemampuan desa tangguh.

“Seperti ini memang salah satu kegiatan Desa Tangguh Bencana, bagaimana warga paham terkait ancaman, potensi bencana dan bagaimana melakukan evakuasi. Menyelamatkan korban jiwa, merupakan skala prioritas utama,” jelas Suban.

Ketrampilan dan kemampuan warga, merupakan poin utama dalam penjurian lomba. “Poin utamanya, 35% dari kemampuannya sendiri, 32% kemampuan keluarga, 28% dari tetangganya, yang 2% dari orang lewat dan 2% lagi dari regu penolong. Karena regu penolong jelas lokasinya jauh dari lokasi bencana,” terangnya.

Pemkot Peduli Bencana

DESTANA : Simulasi warga Ketami dalam lomba Desa Tangguh Bencana (Ahmad Mafruchi/duta.co)

Mewakili Pemerintah Kota Kediri, Camat Pesantren Eko Lukmono menyampaikan paparannya, bahwa di Kelurahan Ketami ini merupakan salah kelurahan telah mendapatkan alokasi dana dari pemerintah kota dan juga dana tambahan dari pemerintah pusat.

“Semua kegiatan pelatihan dan pembentukan relawan yang ada di kelurahan, semuanya telah ada. Yang pertama, ada alokasi anggaran disediakan pemerintah kota. Yang kedua ada alokasi anggaran diberikan pemerintah pusat melalui pelatihan kebencanaan di masing-masing kelurahan,” jelas Camat Pesantren.

Pemberdayaan masyarakat ini, juga tidak lepas dari peran serta Babinsa dan Babinkamtibmas dalam memberikan pelatihan. “Kalau tidak ada kepedulian dari kita semuanya, suatu saat walaupun kita tidak berharap jika bencana. Bila kita tidak dilatih, pasti akan gagal dalam penangganannya,” terang Eko Lukmono.

Satgas Destana Ketami

DESTANA : Kunjungan BPBD Jatim dalam lomba Desa Tangguh Bencana (Ahmad Mafruchi/duta.co)

Kepala Kelurahan Ketami, Yeriastika dikonfirmasi menjelang acara menyampaikan, bencana terakhir terjadi di wilayahnya saat banjir di tahun 2017. Efek curah hujan yang tinggi dari daerah Wates Kabupaten Kediri, menjadikan air di Sungai Kresek meluap.

“Air meluap lewat air Sungai Kresek sehingga sampai di Kelurahan Ketami tepatnya di RW 4. Air meluber hingga lahan persawahan tergenangi. Kemudian puting beliung pada awal tahun 2018. Rumah warga terkena roboh pohon dan juga menutup jalan raya di wilayah Ketami,” jelas Lurah Ketami.

Atas kejadian ini, diterangkan Yeriastika, dilakukan langkah antisipasi, berupa membentuk Satgas Destana. “Kami berikan pelatihan kesiapsiagaan dengan bimbingan dari BPBD Kota Kediri. Bila sewaktu-waktu terjadi bencana, kita sudah siap untuk bagaimana langkah awal yang harus kita lakukan dalam melakukan pengurangan efek resiko bencana,” imbuhnya. (rci/nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry