FILLET LELE: Pekerja sedang mengolah fillet ikan lele yang menjanjikan potensinya. (duta.co/dok)

SURABAYA | duta.co– Berani mengambil resiko, ulet, dan jeli lihat peluang kunci pengusaha bisa bertahan di tengah persaingan bisnis seperti sekarang. Hal tersebut rupanya sangat dipahami betul oleh Yudha Andayana, mengawali langkah dengan melakukan pembudidayaan ikan lele, Yudha sapaan akrabnya mampu melihat peluang pada olahan daging fillet lele.

“Awalnya saya budidaya ikan lele dengan ukuran sekilo isi tiga hingga enam ekor. Namun ukuran seperti itu tidak terlalu laku untuk pasar konsumsi, karena yang justru digemari adalah ukuran 8 hingga 12 ekor,” ujarnya.

Tak lantas menyerah, dari situasi itulah Yudha melihat peluang bisnis tersendiri. “Dari stok ikan yang tidak laku itu, kemudian kami muncul beberapa ide alterbatif dan salah satunya adalah mencoba memanfaatkan olahan daging ikan fillet,” lanjutnya.

Yudha menjelaskan, dari fillet tersebut bisa diolah menjadi berbagai macam olahan kuliner turunannya seperti nugget ikan lele, dan siomay ikan lele.

“Syukurlah, dalam berjalannya proses mencoba bergelut dalam bisnis fillet ikan lele. Halmenariknya adalah minat konsumen jauh lebih tertarik akan hasilnya,  karena konsunen tidak direpotkan kembali akan urusan memisahkan daging ikan lele dari tulangnya,” jelasnya.

Berawal pada tahun 2015, Yudha beserta rekan-rekannya memantapkan hati untuk fokus bergelut dan terus berinovasi pada olahan daging fillet lele. Sampai terbentuklah Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) ‘Kumis Lele’.

“Setelah terbentuk baru awal 2017 kami menekuni pengolahan hasil budidaya ikan di Fish Boster Centre (FBC) Surabaya. Di FBC ini adalah tempat pembelajaran budidaya ikan lele secara intensif dan selain itu juga terdapat pembekalan edukatif tentang berbagai pengolahan hasil budidaya ikan,” jelasnya.

Beranggotakan warga sekitar Panjang Jiwo, dan turut melibatkan para penggiat budidaya ikan lainya di Surabaya sebagai fungsi kemitraan. Pokdakan ‘Kumis Lele’ wadah sebagai sharing budidaya ikan lele secara higenis dan project percontohan budidaya ikan di tengah perkotaan yang padat akan jumlah penduduk.

Alumnus Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Surabaya ini mengungkapkan, keuntungan bersih perhari nya bisa mencapai Rp 5,5 juta. Keuntungan tersebut untuk sekali panen dengan kapasitas 1 ton, sedangkan kolam ‘Kumis Lele’ mempunyai kapasitas panen sebesar 2 ton dalam sekali panen. (imm)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry