Firly Irhamni, S. IP., MM – Dosen Manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis

PEMBERI kerja yang mengikutsertakan karyawannya ke dana pensiun yang didirikan pemberi kerja lain disebut Mitra Pendiri. PPMP pada dasarnya adalah program pensiun dimana besar manfaat pensiun didasarkan pada rumus yang ditetapkan di awal.

Rumus manfaat pensiun umumnya dikaitkan dengan masa kerja. Risiko pengembangan dana PPMP umumnya ditanggung sepenuhnya oleh pemberi kerja. Namun, pendiri dapat menetapkan skema program pensiun yang memungkinkan pemberi kerja dan peserta menanggung risiko secara bersama-sama.

Sedangkan Dana Pensiun Lembaga Keuangan hanya dikenal 1 jenis program yaitu PPIP. PPIP sendiri adalah program pensiun dimana besar iuran pensiun ditetapkan di awal dan dicatat ke rekening masing-masing peserta.

Hak manfaat pensiun peserta adalah akumulasi iuran dan hasil pengembangan. Dalam PPIP risiko pengembangan dana ditanggung sepenuhnya oleh peserta.

Beberapa hal yang menyebabkan ketidatertarikan masyarakat untuk melakukan investasi di dana pensiun adalah adanya dugaan dana tersebut tidak disalurkan dengan baik dan tidak sesuai dengan peraturan yang ada di Undang-Undang.

Ada pula penyebab dari perusahaan yang tidak memberikan dana pensiun yang sesuai dan mengakibatkan para karyawan berdemo agar pihak perusahaan dan pemerintah mendengarkan aspirasi dan keinginan mereka.

Ada juga perusahaan swasta yang memberikan dana pensiun bagi karyawannya sesuai dengan peraturan yang berlaku, namun cara perusahaan membayarkan dana pensiun tersebut dengan mencicil beberapa kali, dan pihak karyawan merasa dirugikan.

Ketika ditelaah secara seksama selama ini yang memperoleh manfaat terbanyak dari dana pensiun adalah lembaga keuangan yang mengolah dana pensiun itu sendiri kemudian manfaat tersebut barulah diterima para peserta dana pensiun.

Padahal secara logika pemanfaatan dana pensiun sudah seharusnya harus diterima secara maksimal oleh pengguna atau peserta kemudian baru diturunkan kepada anggota keluaraga yang ingin menggunakan dana tersebut.

Kemudian isu yang muncul berikutnya dari dana pensiun adalah hampir mirip dengan lembaga keuangan non bank lainnya adalah terbatasnya inovasi produk – produk yang ditawarkan.

Produk dana pensiun sebagian besar dari penggunanya hanya memanfaatkan sebagai persiapan ketika mereka sudah tidak bekerja atau dikatakan tidak produktif lagi sehingga dana pensiun yang dikumpulkan dapat digunakan untuk menunjang kehidupan sehari – hari nantinya.

Saat ini definisi dana pensiun dalam arti luas dapat diinterpretasikan sebagai sarana media investasi yang mana pesertanya tidak terfokus pada pemanfaatan akhir untuk usia pensiun.

Akan tetapi juga pemanfaatan dana pensiun sebagai media investasi yang nantinya biasanya menuju kepada saham, (sebagian besar hanya dimanfaatkan oleh para pelaku yang memiliki jumlah aset dana pensiun yang dalam jumlah yang besar).

Selain itu pada kenyataan ketika dana dunia pensiun banyak dimanfaatkan untuk aktivitas saham yang sebagian besar penikmat keuntungan adalah pihak pengolah dana yang tidak lain adalah perusahaan itu sendiri dan pemilik dana pensiun yang berlebih, yang memiliki jumlah aset menengah keatas yang bisa menikmati manfaatnya secara nyata.

Hendaknya pemberi kerja berkewajiban dalam program dana pensiun yaitu mendanai program pensiun. Secara berkala pemberi kerja harus menyetor iuran ke dana pensiun. Khusus untuk PPMP, karena (seluruh atau sebagian) risiko pengembangan dana berada di pemberi kerja, pemberi kerja perlu mempersiapkan diri untuk menutupi kekurangan dana (defisit) program pensiun.

Namun, di sisi lain, tidak tertutup kemungkinan pemberi kerja “libur” menyetor iuran karena keberhasilan pengelolaan kekayaan dana pensiun.Sedangkan pemberi kerja yang bertindak sebagai pendiri dana pensiun memiliki tanggung jawab lebih untuk menetapkan skema program pensiun yang ingin dijalankan.

Skema tersebut ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun (PDP), dan ditetapkan berbeda untuk setiap dana pensiun. Selain itu, pendiri menunjuk pengurus dan dewan pengawas dana pensiun.

Perkembangan dana pensiun di Indonesia sendiri berdasarkan data statistik lembaga Otoritas Jasa Keuangan diketahui bahwa total investasi industri dana pensiun pada April 2020 tercatat senilai Rp272,4 triliun.

Di mana mengalami penurunan sebesar 3,6 persen (year-to-date) dibandingkan pada Desember 2019 senilai Rp282,6 triliun, meskipun secara tahunan tercatat naik 1,59 persen (year-on-year/yoy) dari April 2019 senilai Rp268,18 triliun.

Secara global, generasi Milenial berharap mereka dapat pensiun dalam usia 59 atau 2 tahun lebih awal dari usia pensiun rata-rata saat ini yaitu 61 tahun.Sementara itu, generasi Millenial Indonesia bahkan berniat untuk pensiun di usia 56 tahun ke bawah.

Sebuah hasil survei yang melibatkan 18.000 responden dari 16 negara termasuk Indonesia menunjukkan bahwa hanya 10% dari generasi Millenial berniat untuk tetap bekerja setelah berusia 65 tahun.

Temuan ini terlepas dari sejumlah besar kaum Millenial (59%) yang yakin bahwa mereka akan memiliki umur yang lebih panjang dan, oleh karena itu, mereka perlu mendapatkan dukungan keuangan yang lebih kuat dari generasi sebelumnya.

Terjadi Pergeseran Usia pada era saat ini, ketika dibandingkan dengan generasi mana pun, generasi Milenial tampaknya memiliki prospek masa pensiun yang lebih menantang.

Hanya 10% responden global yang menyatakan bahwa generasi Milenial berada dalam posisi yang paling nyaman untuk pensiun. Sementara itu, 42% lainnya melihat generasi Baby Boomer sebagai generasi yang akan melihat masa pensiun yang paling nyaman.

Sebanyak 53% orang di seluruh dunia percaya bahwa generasi Milenial mengalami periode pertumbuhan ekonomi yang lebih lemah daripada generasi lain, sementara 58% setuju bahwa generasi Milenial saat ini dituntut untuk membayar konsekuensi dari kondisi ekonomi seperti dampak krisis ekonomi atau kenaikan hutang nasional yang dibuat oleh generasi sebelumnya.

Namun, 54% orang di seluruh dunia percaya bahwa generasi Milenial seringkali tidak menyadari betapa beruntungnya mereka karena mereka memiliki kualitas hidup yang lebih baik daripada generasi lain.

60% juga percaya Millennial akan memiliki kebijaksanaan pensiun dengan lebih banyak pilihan yang mereka miliki, baik untuk pensiun total atau semi pensiun dengan pekerjaan ringan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Di sisi lain, kualitas hidup yang lebih baik memunculkan tantangan baru dari harapan hidup pensiun yang lebih lama.

Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mempersiapkan dana ketika pensiun pertama perlu menentukan terlebih dulu asumsi usia pensiun dan asumsi usia harapan hidup.Sebagai gambaran, misal saat ini seseorang berusia 40 tahun dan berencana pensiun di usia 55 tahun.

Sedangkan asumsi usia harapan hidup anggaplah 65 tahun.Dari asumsi itu, maka seseorang tersebut memiliki waktu 15 tahun untuk mempersiapkan sejumlah biaya yang akan digunakan untuk biaya hidup selama 10 tahun di masa tuanya.

Setelah mengetahui nilai kebutuhan dana pensiun yang harus diperoleh, masuk pada saatnya menentukan strategi investasi yang tepat. Ada beberapa instrumen investasi yang mampu tumbuh 20% per tahun.

Seseorang bisa mempertimbangkan untuk mendanai di Peer-to-Peer Lending, reksadana, saham, atau properti.Reksadana dan Peer-to-Peer Lending (P2P) adalah investasi tepat sebagai pilihan untuk investasi jangka panjang.

Di pasar saat ini ada banyak produk reksadana dan P2P Lending yang mampu tumbuh di atas 18-20% per tahun. Begitu juga properti yang bisa tumbuh melampaui inflasi. Pilihlah produk investasi yang tepat berdasarkan profil risiko pribadi dan kinerja historis produk tersebut. *

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry