SURABAYA | duta.co  – Setiap anak punya potensi dan kelebihan yang bisa jadi berbeda dengan anak-anak yang lain. Dalam skup terkecil satu keluarga misalnya, setiap anak pasti memiliki impian, cita-cita, cara belajar yang berbeda beda. Perbedaan itulah yang tidak banyak disadari oleh orangtua, dengan menyamakan pola bahkan membedakan kalau dirasa anak mulai bandel.

Padahal dari perbedaan itulah, karakter masing-masing anak sudah muncul dan memberikan sinyal kepaa orangtua. Apalagi sistem pembelajaran online yang terpaksa harus dilakukan selama masa pandemi Covid-19 sejak 1,5 tahun lalu tak jarang memicu munculnya rasa frustasi pada anak maupun orangtua.

Anak-anak suka tidak suka harus mengikuti kegiatan belajar secara online untuk menghindari infeksi virus Corona. Pembelajaran dilakukan dengan bantuan gawai, jaringan internet dan peran serta orangtua dalam menyelesaikan kurikulum yang harus dipenuhi.  Sementara ada sesuatu yang hilang dari sistim belajar online tersebut yakni tidak bisanya interaksi sosial antar anak, bagaimana belajar bergaul, berkumpul dan menyelesaikan masalah kalau ada konflik sesama anak.

Persoalan makin komplek ketidakmampuan orangtua memahami dan memberikan tratmen. Sehingga kondisi ini membuat banyak orangtua kewalahan, khususnya di tengah kesibukan bekerja secara daring dan kecemasan akan pandemi yang tak juga berakhir. Selain itu, sekolah online dinilai hanya menonjolkan kemampuan tertentu tanpa memberikan kesempatan pada potensi anak yang lain.

Tak heran jika ada anak yang merasa stres karena dipaksa mengikuti sistem yang tidak ideal ini. Sebagai aset kemajuan bangsa, setiap anak Indonesia berhak untuk merasakan kemerdekaan terutama dalam memperoleh akses kemajuan demi masa depan yang lebih baik. Namun, kondisi saat ini masih menunjukkan bahwa 9 dari 10 anak Indonesiamasih menghadapi tantangan dalam pemenuhan akses nutrisi dan pendidikan.

Seto Mulyadi Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI)  memprihatinkan kondisi anak-anak selama belajar daring yang mengharuskan mereka tidak memiliki banyak waktu luang untuk interaksi dan mengembangkan bakatnya secara maksimal.

“Saat ini kita harus fokus pada kurikulum kehidupan, bagaimana supaya anak bisa menghadapi pandemi dan tetap sehat, ” kata Seto saat berbicara dalam konferensi pers virtual “Peluncuran Gerakan Sosial #Ayo Tunjuk Tangan, Dukung Kemajuan Anak Indonesia”, Senin (16/08/2021).

Di tengah kondisi yang serba tidak ideal jelas Kak Seto orangtua harus bisa mengatur agar saat ini anak dapat menumbuhkan karakternya dari dalam. Proses belajar online seharusnya hanya memberikan pengalaman belajar kepada anak tanpa harus membebani dan merusak karakter karena adanya tekanan dari eksternal khsususnya orangtua.

“Anak harus gembira, bukan malah menjadi kekerasan terhadap anak atas nama pendidikan karena harus menyelesaikan banyak tugas yang bisa sampai malam belum selesai,” ujar Kak Seto.

Dalam hal ini jelas Kak Seto anak tidak boleh dipaksa apalagi jika memang tidak sesuai bakat dan kemampuannya. Misalnya terlalu keras mengajari anak selama proses sekolah online dapat berdampak buruk pada tumbuh kembangnya.  Sebaliknya, orangtua sebaiknya mengoptimalkan bakat anak di luar kemampuan dasar sekolahnya.

“Konsep diri anak akan hancur apabila selalu dikritisi. Untuk itu, Kak Seto menyarankan pentingnya memberikan afirmasi positif agar anak makin percaya diri menonjolkan kemampuannya. Ibaratnya ada banyak Rudi, Rudi Habibie, Rudi Hadisuwarno, Rudi Choirudin dan banyak lainnya. Biarlah anak berkembang sesuai bakatnya,” kata dia.

Merespon kondisi ini, dalam semangat Hari Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia, SGM Eksplor mengajak seluruh masyarakat Indonesia bersama-sama berkontribusi memberikan dukungan bagi kemerdekaan anak Indonesia agar mendapatkan akses nutrisi dan pendidikan yang mendukung tumbuh kembang maksimal mereka menjadi generasi maju.

Sejalan dengan visi Pemerintah mempersiapkan dan membangun SDM unggul, SGM Eksplor percaya bahwa setiap anak memiliki hak yang sama untuk berkembang, sehingga tidak ada anak yang boleh tertinggal dalam mendapatkan akses kemajuan, termasuk akses nutrisi dan pendidikan. Sebab, kemajuan bangsa dan juga SDM Indonesia bergantung pada perkembangan dari anak-anak sebagai generasi penentu masa depan bangsa.

Dengan komitmen ini, SGM Eksplor berinisiatif untuk meluncurkan gerakan sosial “#AyoTunjukTangan Bersama 2 Juta Bunda Majukan Indonesia”guna mendukung pemenuhan akses nutrisi dan pendidikan bagi seluruh anak Indonesia agar mencapai potensi maksimalnya untuk jadi generasi maju.

Marketing Manager SGM Eksplor, Astrid Prasetyomengatakan, “Selama lebih dari 65 tahun, SGM Eksplortidak hanya menghadirkan dan mengembangkan produk bernutrisi bagi anak-anak Indonesia, namun juga berupaya untukmeluncurkan berbagai inisiatif dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak Indonesia.”

SGM Eksplor meyakini pemenuhan akses nutrisi dan pendidikan harus dilakukan secara beriringan untuk memaksimalkan tumbuh kembang anak agar siap tumbuh menjadi generasi maju. Dalam upaya pemenuhan akses nutrisi, SGM Eksplor telah menghadirkan inovasi produk susu pertumbuhan di awal tahun 2021 yang mampu mendukung pemenuhan nutrisi lengkap dan seimbang bagi anak berusia di atas 1 tahun dengan kombinasi unik Zat Besi dan Vitamin C, IronC, DHA, Omega 3&6, serta nutrisi penting lainnya.

Sedangkan dalam akses pendidikan, SGM Eksplorjuga telah melakukan berbagai inisiatif bantuan pendidikan melalui program Rumah Belajar Generasi Maju, Kelas Generasi Maju dan Edukasi Gizi Seimbang Isi Piringku untuk anak usia 4-6 tahun, sebagai upaya kolaborasi bersama dengan berbagai pihak untuk memberikan dukungan akses pendidikan bagi anak-anak Indonesia di berbagai daerah.

Dalam gerakan sosial #AyoTunjukTangan, setiap partisipasi dari berbagai pihak akan didonasikan dalam bentuk paket nutrisi untuk anak usia di atas 1 tahun , paket  beasiswa pendidikan online, dan juga perbaikan fasilitas belajarbagi anak-anak Indonesia yang membutuhkan, di mana donasi tersebut akan diberikan oleh SGM Eksplor dan partner.

“Masyarakat bisa secara mudah berpartisipasi dalam gerakan sosial #AyoTunjukTangan dengan mengunjungi website http://www.generasimaju.co.id/ayotunjuktangandan langsung pilih jenis donasi yang ingin didukung,” jelas Astrid Prasetyo.

Sementara Alyssa Soebandono, Aktris dan Ibu dari dua anak mengatakan tidak mudah memahami karakter masing-masing anak dan menjadi tantangan bagi orangtua untuk bisa melakukannya dengan tanpa mendederai karakter anak. Cara yang dilakukannya dengan menciptakan situasi menyenangkan bagi anak-anaknya ketika harus belajar daring.

Alyssa mengaku menghadapi momen sulit ketika mendampingi anaknya sekolah online. Apalagi, anaknya ada yang baru masuk usia sekolah. “Orangtua harus kerjasama supaya enggak kebingungan, jagain salah satu misalnya karena bisa terjadi kecemburuan dan sejenisnya,” ungkap istri Dude Herlino ini.

Selain itu, ia memilih untuk tidak menyamaratakan fase anak dan menyadari perbedaan kemampuannya.  Sudah menjadi tugas orangtua untuk memahami berbagai potensi anak dan membantu mengembangkannya.

“Seain itu, seorang Ibu pastinyaselalu memperhatikan asupan nutrisi dan pendidikan yang terbaik bagi anak agar tumbuh kembangnyamaksimal. Saya percaya bahwa gerakan sosial #AyoTunjukTangan,yang merupakan dukungan kolektif dari seluruh masyarakat Indonesia, khususnya dari para ibu untuk dapat membantu para Ibu lainnyauntuk memastikan kebutuhan nutrisi dan pendidikan anak-anak mereka terpenuhi demi kemajuan dalam setiap tahapan kehidupannya.”

Sementara itu Reza Rahardian actor yang banyak membintang film sukses ini mengakui bahwa tantangan belajar online tidak mudah bagi anak-anak. Pengalaman masa anak-anak selama 1,5 tahun ini harus dipendam karena covid.

“Namun demikian selama proses belajar daring, jangan sampai karakter anak tertekan dan tidak bisa muncul karena adanya paksaan orangtua yang menginginkan anaknya menjadi seseorang. Biarkan karakter tumbuh dan berkembang menemukan passion-nya.”

Untuk program ini, SGM Eksplor berkolaborasi dengan CAKAP platform pembelajaran online dengan interaksi dua arah yang mempertemukan murid dengan pengajar profesional melalui video call dan percakapan teks yang memiliki sistem penjadwalan fleksibel, serta beberapa perusahaan retail dan e-commerce.

Kolaborasi tersebut dilakukan melalui rangkaian inisiatif untuk menyediakan akses nutrisi dan pendidikan terhadap anak Indonesia, seperti  menyediakan paket donasi nutrisi untuk anak usia di atas 1 tahun, donasi paket beasiswa pendidikan online, renovasi infrastruktur sarana pendidikan, dan fasilitas pendukung yang memadai untuk mendukung pembelajaran jarak jauh di masa pandemi ini.

Sehingga, melalui kolaborasi ini diharapkan lebih banyak anak Indonesia bisa tumbuh sehat dan bisa belajar dengan layak untuk memaksimalkan tumbuh kembang dan potensi mereka menjadi anak generasi maju.

SGM Eksplorberkomitmen untuk terus mendukung anak Indonesiadalam mencapai kemerdekaannya, baik itu dari sisi akses nutrisi maupun pendidikan. “Kami percaya, kebutuhan nutrisi dan pendidikan saling berkaitan untuk tumbuh kembangmaksimal anak, sehingga mereka nantinya ikut berkontribusi dalam menentukan kemajuan masa depan Indonesia.” Imm

 

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry