Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Rizki E. Wimanda (kiri) memberikan kenang-kenangan pada salah satu pembicara dalam Jatim Talk, Selasa (15/11/2022). DUTA/ist

SURABAYA | duta.co –  Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Timur berupaya untuk mendorong optimalisasi potensi dan memperkuat resiliensi ekonomi Jawa Timur. Untuk itu BI pun bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan lembaga terkait lainnya.

Karena itu BI Jatim menggelar diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) bertajuk ‘Jatim Talk’ yang membahas perkembangan ekonomi Jawa Timur terkini, potensi ekonomi Jawa Timur, serta strategi untuk memperkuat resiliensi ekonomi Jawa Timur, Selasa (15/11/2022).

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Rizki E. Wimanda  mengatakan gelaran acara ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan awareness stakeholder daerah terkait perkembangan ekonomi Jawa Timur terkini.

“Ini sekaligus sebagai forum diskusi untuk merumuskan rekomendasi strategis yang implementatif untuk mendukung keberlanjutan perbaikan ekonomi Jawa Timur,” ujarnya.

Rizki mengatakan perkembangan ekonomi Indonesia saat ini menunjukkan pemulihan. Kinerja Ekonomi Jawa Timur pada Triwulan III 2022 tumbuh positif sebesar 5,584 (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan Il 2022 (5,7696 yoy).

Di tengah divergensi tingkat pemulihan global dan eskalasi ketidakpastian global, perlu upaya ekstra untuk mendorong kinerja ekonomi Jawa Timur yang berdaya tahan dalam rangka mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional.

Pada sesi pemaparan narasumber, Josua Pardede selaku Chief Economist Permata Bank yang meng-highlight kondisi ekonomi global yang diperkirakan tumbuh melambat dari prediksi sebelumnya.

Perlambatan pemulihan ekonomi ini diakibatkan adanya disrupsi dari sisi permintaan akibat ketegangan politik Rusia-Ukraina. Bayang-bayang terjadinya resesi secara global memperlambat laju pertumbuhan ekonomi serta menekan investasi dan permintaan pasar.

Perkembangan ekonomi Jawa Timur menunjukkan pemulihan yang signifikan ditandai dengan pemulihan sektor ekonomi utama, peningkatan mayoritas komponen PDRB dari sisi pengeluaran, peningkatan produkitivitas tenaga kerja, serta progres dari penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang cenderung lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi.

Selanjutnya Prof Candra Fajri Ananda selaku Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya menerangkan pemulihan ditunjukkan melalui penguatan beberapa sektor utama, pertumbuhan positif di berbagai provinsi, serta sisi konsumsi dan produksi yang cukup kuat.

Di tengah risiko ketidakpastian global yang eskalatif, beberapa strategi dilakukan yaitu dengan mengoptimalkan APBN sebagai shock absorberdan penguatan efektivitas anggaran untuk peningkatan produktivitas dan daya saing.

Pemulihan ekonomi Jawa Timur terus bergeliat dengan pertumbuhan di sektor transportasi dan pergudangan, menurunnya tingkat kemiskinan, dan pemulihan wilayah berbasis sektor primer (pertanian). Menghadapi berbagai tantangan di 2023 dan 2024, penguatan Strategi program prioritas dan pendanaan APBD diharapkan dapat mendukung kinera ekonomi di Jawa Timur yang resiliensi di tengah ketidakpastian.

Diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Triwulan III 2022 kali ini diharapkan dapat lebih memperkuat sinergi dan kolaborasi antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan stakeholder lainnya dalam upaya mendorong optimalisasi potensi serta memperkuat resiliensi ekonomi Jawa Timur untuk kesejahteraan bersama. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry