Kepala BIN Budi Gunawan (IST)
Kepala BIN Budi Gunawan (IST)

Menkumham: Pemerintah Tak Mungkin Sadap SBY

JAKARTA |duta.co – Di tengah situasi panas tentang isu penyadapan komunikasi telepon antara Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketum MUI KH Ma’ruf Amin, muncul kabar Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Pol Budi Gunawan memarahi Basuki ‘Ahok’ Tjahaja Purnama. Ahok disebutkan dimarahi BG atas ketololannya membuka bukti telepon SBY.

Berikut ini unggahan yang beredar di Facebook, dikutip duta.co, Kamis (2/1), yang belum terkonfirmasi oleh pihak-pihak terkait:

“EEng Iing Eeng.. Baru saja kami dapatkan informasi A1, Budi Gunawan marah luar biasa atas keTOLOLan Ahok buka punya bukti telepon MA dan SBY.

KeTOLOLan Ahok dan kuasa hukumnya yang mengatakan memiliki bukti telepon MA dan SBY membuat BG ketar ketir.

Dari siapa Ahok dan kuasa hukumnya Pede memiliki bukti tentang adanya telepon dari SBY ke MA kecuali dari Intelejen.

Ahok dan kuasa hukumnya lupa, statementnya mengenai adanya telepon antara SBY dan MA memberi bukti keterlibatan intelejen di suksesi mereka.

Sumber kami mengatakan, BG ketar ketir karena menyeret nama SBY ke Medan pertempuran akan menyeret kekuatan intelejen lama, saling bongkar.

Awalnya peta pertempuran cukup di wilayah kepolisian tanpa perlu kelihatan keterlibatan intelejen didalam mendukung suksesi Ahok.

Dengan statemen adanya telepon SBY ke MA, berarti Ahok dan tim kuasa hukumnya melakukan penyadapan ilegal.

Melanggar privasi seseorang ditambah lagi, orang tersebut adalah mantan RI 1, offside.

Kecuali nanti mereka akan mencoba berkilah dan ngeles bahwa itu didapat dari sumber rahasia yg tdk bisa diungkap ke publik, Siapa?

Masyarakat pasti mengarahkan kepada Budi Gunawan ditambah memori skandal sate pada pilpres 2014, terulang.

Itu blunder yang akhirnya harus kita sebar massive ke masyarakat bahwa ternyata BIN telah Memihak pada Pilgub DKI 2017.

BIN di manfaatkan oleh Budi Gunawan demi kepentingan politiknya, untuk penyelamatan dan suksesi Ahok.

Badan Intelejen Negara terlibat didalam penyelamatan Ahok, dengan membantu memberikan data data intelejen termasuk telepon SBY ke MA.

Jadi pantas beberapa jam lalu, Budi Gunawan mengatakan TOLOL kepada Ahok dan tim kuasa hukumnya.

Ketika BG sedang fokus menggunakan ‘orang kesayangannya’ Anton Charliyan untuk mengkriminalisasi HRS.

Tiba tiba Ahok dan tim kuasa hukumnya blunder, dengan menempatkan seolah pihak intelejen berada dipihak mereka, TOLOL.

Skandal sate milik Budi Gunawan untuk memenangkan Joko Oei, seperti diulangi lagi kepada Ahok, ingat ya penjahatnya masih sama.”

Pemerintah Bantah Sadap SBY

Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly membantah adanya penyadapan yang dilakukan pemerintah terhadap Ketum Partai Demokrat SBY. Apalagi SBY merupakan presiden ke-6 Republik Indonesia.

“Enggak mungkin. Kita tahu lah, kita tidak mungkin itu,” kata Yasonna di sela-sela pertemuan tingkat menteri tentang hukum dan Keamanan antara Indonesia dan Australia di Jakarta, Kamis (2/1) kemarin.

Yasonna berani menjamin pemerintah tidak menyadap SBY apalagi bila hanya terkait Pilkada. Menurut dia, pemerintah hanya akan melakukan penyadapan bila ada indikasi pelanggaran hukum seperti korupsi.

“Pemerintah kita jamin tidak mau melakukan intervensi penyadapan. Kecuali ada tindakan hukum oleh KPK, polisi, Jaksa Agung, itu kan penegakan hukum,” tegasnya.

Politikus PDIP ini melihat melihat isu penyadapan ini muncul dari pernyataan kuasa hukum saat persidangan kedelapan kasus penistaan agama Basuki ‘Ahok’ Tjahaja Purnama.

“Ada di berita mana ya sebelumnya, itu mungkin dikutip pengacara itu. Saya baca. Kalau pemerintah nggak mungkinlah, nggak mungkin melakukan itu,” ujarnya.

Yasona meminta isu penyadapan pembicaraan SBY dan Ketua MUI yang juga Rais Aam NU Ma’ruf Amin dan yang lainya tidak perlu dibesar-besarkan.

“Saya kira sudahlah, apalagi pak Kiai (Ma’ruf Amin) sudah memaafkan Ahok. Ahok juga sudah minta maaf. Sudah saling memaafkan,” ujarnya. ful, net

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry