Nampak di depan pintu gerbang Gontor 2 terdapat tulisan mencolok dengan papan warna kuning, yang mengumumkan bahwa wali santri dilarang menengok hingga batas waktu yang belum ditentukan. Duta/Siti Noer

PONOROGO | duta.co – Suasana Kampus 2 Pondok Modern Darusallam Gontor Ponorogo (Gontor 2) nampak biasa-biasa saja. Hanya di depan pintu gerbang terdapat tulisan mencolok dengan papan warna kuning, yang mengumumkan bahwa wali santri dilarang menengok hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Juga nampak 3 orang santri senior mengenakan seragam pramuka yang berjaga di balik pagar kampus, yang ada di Jl Raya Ponorogo-Pacitan itu.

Tiga orang santri yang tengah duduk-duduk dan ada yang mencatat sesuatu dalam buku, saat ditanya kapan rapid tes dilaksanakan pasca ditemukan 1 santri yang positif, mengaku belum tahu. Tapi ada kegiatan pemeriksaaan/pengecekan di kampus tersebut oleh petugas kesehatan.

“Tidak tahu, tapi tadi ada pemeriksaan,” uajr Abdul, salah  satu santri yang bertugas jaga siang itu, Selasa (7/7/2020).

Abdul mengaku tidak tahu bagaimana detil pemeriksaan dan berapa orang yang akan dipelakukan pemeriksaan, karena ada petugas tersendiri.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Ponorogo, Rahayu Kusdarini mengatakan rapid tes akan dilakukan besok, Rabu (8/7), terhadap 68 orang santri. Karena mereka yang memiliki kontak erat dengan santri asal Sidoarjo yang dinyatakan positif covid-19.

“Rencana ( rapid tes) besuk, yang akan dites sebanyak 68 orang,” ujar Rahayu Kusdarini.

Sementara suasana dalam Pondok Gontor 2 sendiri, menurut salah seorang pekerja, masih biasa-biasa saja. Tapi dari 1.500 penghuni santri, memang ada beberapa santri yang sekamar dengan santri asal Sidoarjo itu diisolasi dalam kamar terpisah, namun jumlahnya berapa tidak diktehaui. Dari 1.500 santri ini, 300 diantaranya adalah santri baru.

“Kalau di sini biasa saja, saya tetap kerja melayani logistis para santri. Yang sekamar dengan santri Sidoarjo itu dipisah dalam rumah tersendiri. Kan di pondok ada rumah kosong. Kalau yang santri positif itu kemarin sudah dibawa ke rumah sakit,” tutur petugas warga Desa Madusari, Siman, yang tak mau disebutkan namanya.

Seperti diketahui, salah satu santri Gontor 2, laki-laki (17) asal Sidoarjo, diketahui positif terkonfirmasi Covid-19. Santri tersebut datang ke Gontor 2 pada 17 Juni 2020. Saat itu tidak membawa surat keterangan pemeriksaan RDT. Kemudian pada tanggal 2 Juli 2020, melalui Dinkes Provinsi Jawa Timur, didapatkan info bahwa ayah santri tersebut yang berada di Sidoarjo, dinyatakan positif Covid-19.

“Dinkes Ponorogo kemudian mengambil langkah untuk memeriksa swab PCR pada anak ini dan hari ini didapatkan hasil positif. Saat ini dia sudah diisolasi di RS, sementara di pondoknya sedang dilakukan tracing terhadap kontak erat. Untuk semua kontak erat dengan santri tersebut wajib diisolasi dari warga pondok yang lain, dan nantinya akan dilakukan testing baik RDT maupun swab PCR,” jelas Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni dalam rilisnya Senin (6/7) malam.

Dikatakan, untuk sementara warga Gontor 2 yang ada di dalam tidak diperkenankan untuk keluar pondok, begitu juga tidak diperkenankan menerima tamu / kunjungan untuk keperluan apapun .

“Kecuali pemenuhan kebutuhan pokok dan pelayanan kesehatan. Juga akan dilakukan pengawasan dan pemantauan terhadap pelaksanaan isolasi di pondok. Semoga upaya ini dapat mengendalikan dan mencegah penularan lebih lanjut,” imbuh Bupati. sna

 

 

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry