Dari kiri: Mohammad Hakim, Mokhammad Kaiyis, Wagub Emil E Dardak dan Eko Pamuji. (FT/DUTA.CO)

SURABAYA | duta.co – Harlah ke-22 koran Duta Masyarakat, Jumat (10/3/23) sedikit berbeda dengan biasanya. Pertama, maju sehari dari lazimnya 11 Maret. Kedua, pertama kali bertemu dengan keluarga Agen setelah babak belur dihajar pandemi  Covid-19.

“Puncak Hari Pers Nasional (HPN) di Kediri mundur sehari (semula 10 Maret menjadi 11 Maret). Akhirnya, Harlah Koran Duta pun maju sehari (11 Maret menjadi 10 Maret). Ambil berkah sayyidul ayyam. Walhasil, dua-duanya, insyaAllah kita bisa hadir,” demikian Eko Pamuji, General Manager (GM) Koran Duta Masyarakat kepada duta.co, Jumat (10/3/23).

Kedua, Harlah ke-22 kali ini, awak Duta bisa bertemu langsung dengan keluarga Agen, terutama bagi mereka yang kurang beruntung. Diakui, sejak pandemi Covid-19, hubungan Koran Duta dengan agen dan kios nyaris terputus, hanya bisa berjalan secara virtual.

“Dan, mohon maaf, kali ini kami hanya mampu menjangkau keluarga agen di Sidoarjo, tetangga sebelah. Harapan kami, tahun depan, bisa bertemu dengan seluruh keluarga agen di Jawa Timur. Mereka-mereka ini yang, dengan gigih, telaten membesarkan Koran Duta,” jelas Pemred Koran Duta, Mokhammad Kaiyis mewakili Pimpinan Umum (PU) Drs Choirul Anam yang berhalangan hadir di depan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak yang hadir di sesi terakhir.

Menurut Kaiyis, tidak perlu dipilih, juga tidak perlu dipilah, bahwa, seluruh keluarga agen dan kios Koran Duta adalah keluarga besar nahdliyin. “Justru wartawan Duta datang dari berbagai latar belakang. Ada yang non-muslim, komunitas Muhammadiyah, mayoritas NU. Mereka banyak yang ‘alumni’ media besar, Tempo, Editor, Jawa Pos. Pun latar belakangan pendidikan, ada dari Akademi Wartawan Surabaya (AWS), UNESA, UIN-SA (IAIN). Pak Eko (GM Kora Duta) itu doktor Ilmu Komunikasi dari Unair Surabaya,” tambah Kaiyis.

Fokus Ekonomi Umat
Bersama sebagian awak Koran Duta Masyarakat

Menarik! Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak, memberikan angle (sudut pandang) menarik. Menurut doktor lulusan Ritsumeikan Asia Pasific University, Oita, Jepang ini, Koran Duta dan seluruh diversifikasi-nya, bisa fokus ke masalah ekonomi umat.

“Rasanya baru kemarin saya ada di sini. Ternyata sudah setahun. Sekarang Harlah ke-22 Koran Duta. Ini capaian yang luar biasa. Dan, Koran Duta ini memiliki sejarah yang istimewa berkaitan dengan Ormas NU dan perjuangannya. Terima kasih Cak Anam dan seluruh pimpinan Koran Duta,” jelas Emil disambut tepuk tangan awak Duta.

Wagub yang pernah mengeyam pendidikan magister di Universitas Oxford pada 2013 hingga 2016 ini, juga menceritakan kedekatannya Nahdlatul Ulama (NU). Ia pernah didapuk menjadi salah satu pengurus teras PCI NU di Jepang. “Saya waktu itu menjadi Ketua PCI-NU di Oita (Jepang),” tegasnya.

Kini, tambah Emil, ia mendapat tugas dari Gubernur Khofifah Indar Parawansa untuk mengawal ekonomi umat. Emil juga terpilih sebagai Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES). “Saya berharap Koran Duta fokus dalam pemberdayaan ekonomi umat, ekonomi syariah,” tegas Emil Dardak.

Seperti kabar Koran Duta, MES Jatim memang memiliki peran signifikan melalui insentif kebijakan pengembangan industri halal yang nyata dan berkelanjutan. Ada pengembangan kawasan industri halal, pengembangan usaha daerah melalui akselerasi sertifikasi halal sampai fesyen muslim, dan kosmetik halal.

MES juga mengiringi program Indonesia Islamic Science Park (IISP) untuk meningkatkan perekonomian. IISP akan menjadi pusat ekonomi syariah, pusat wisata, budaya, dan juga kuliner. Lokasi fasilitas IISP insya-Allah berada di Kawasan Kaki Jembatan Surabaya Madura tepatnya di Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan.

Angle Baru dari Wagub Emil ini, langsung mendapat acungan jempol dari Redaktur Pelaksana (Redpel) Koran Duta, Mohammad Hakim. Menurut lelaki asal Kediri, Jatim ini, ke depan Koran Duta harus berjalan seiring dengan program penguatan ekonomi umat.

“Ini soko guru dari segalanya. Kalau ekonomi umat kuat, maka, seluruh sektor kehidupan akan berjalan baik. Setuju, Pak Wagub,” sambut Hakim. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry