SURABAYA | duta.co – Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut V (Danlantamal V), Laksamana Pertama TNI Tedjo Sukmono, S.H, CHRMP, menghadiri Lomba Mancing dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-74 TNI yang di gelar Garnizun Tetap lll/Surabaya di Waduk Lidah Wetan Jl. Babatan Unesa, Surabaya, Minggu (22/9).

Dalam kesempatan tersebut, Danlantamal V mencoba olahraga ini bersama Kepala Staf Garnizun Tetap lll/SBY, Brigjen Marinir Purwadi, Aster Kasdam V/Brawijaya, Korsahli Pangarmada II dan beberapa pejabat TNI lainnya.

Lomba memancing menyambut HUT ke-74 TNI kali ini mendapat sambutan baik dari masyarakat. Hal tersebut terlihat dari banyaknya peserta yang ikut hingga mencapai 925 orang peserta.

Peserta ini berasal dari beberapa Kabupaten dan Kota di Jawa Timur seperti Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Gresik, Trenggalek, Nganjuk, Ngawi, Madiun, Pasuruan, Probolinggo, Jember, Banyuwangi dan Tuban.

Menurut Danlantamal V, memancing bagi sebagian orang adalah sebuah hobi, olahraga atau sebuah mata pencaharian. Jika disederhanakan, memancing hanyalah kegiatan memasang umpan, melemparnya ke air, lalu menunggu hingga ikan-ikan.

“Memancing dapat diartikan sebagai hobi, olahraga, juga dapat dijadikan sebagai mata pencaharian,” ucap Danlantamal V.

Namun, kata Danlantamal, ada sebuah pesan luar biasa yang tersembunyi dalam proses memasang umpan dan menunggu ikan ini.

“Sebuah pelajaran sabar yang akan sangat kita butuhkan jika suatu hari, jalan hidup terasa sedikit lebih menanjak dan langkah kaki mulai terasa sedikit berat,” imbuhnya.

Dalam memancing lanjutnya, umpan semahal apapun belum tentu menjadi jaminan untuk memastikan bahwa dalam hitungan detik akan mendapatkan ikan.

“Kita harus memutar reel dan menarik seekor ikan besar. Memancing tidak sesederhana memberi umpan lalu dapat,” ujar Tedjo, sapaan akrabnya.

Menurutnya, memancing adalah tentang melempar umpan dan menunggu. Menunggu jika keberuntungan sedang berpihak hingga umpan yang telah dikorbankan tidak terbuang sia-sia.

“Semua tentang hal tidak terduga yang diberi nama rezeki. Ada rezeki, tidak akan banyak umpan terbuang. Belum ada rezeki, ulangi memasang umpan baru dan kembali menunggu dari awal,” terangnya.

“Hidup pun seperti itu, tidak ada yang bisa dipastikan dalam proses mencari dan mendapatkan apa yang kita mau. Tentang apapun itu. Semua usaha membutuhkan pengorbanan ‘umpan’nya. Setiap pencarian membutuhkan perjuangan ‘penantian’nya,” pungkasnya.

Dalam lomba yang dimulai pukul 07.00 wib-10.00 wib tersebut, keluar sebagai Juara l diraih Slamet Santoso dari Nganjuk dengan berat ikan 3,19 Kg berhak mendapatkan hadiah Rp.3 juta, Juara ll diraih Basuni dari Sidoarjo dengan berat ikan 2,99 Kg berhak mendapat hadiah Rp.2 juta, dan Juara lll diraih Waluyo dari Trenggalek dengan berat ikan 2,76 Kg berhak mendapat hadiah Rp.1 juta.

Diakhir pembagian hadiah, Danlantamal V juga menyerahkan doorprize utama berupa satu unit sepedah gunung kepada peserta, serta memberikan quis kepada anak anak peserta lomba mancing yang berhadiah uang pembinaan. (and/nzm)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry