SURABAYA | duta.co – Munculnya foto di sejumlah WhatsApp Group (WAG) pasangan Whisnu Sakti (WS) – Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans mengagetkan sejumlah kalangan. Wajar, karena Partai Golkar beberapa waktu lalu masuk koalisi besar untuk mendukung Mahfud Arifin di Pilwali Surabaya.

Dalam gambar yang tersebar di WAG, Whisnu memakai baju putih, sementar Gus Hans memakai baju koko ungu, berlatar tulisan Surabaya Rumah Nasionalis yang Religius.

Ditanya soal beredarnya gambar pasangan ini, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur, Sarmudji tak mau berkomentar panjang.

“Golkar sudah mengeluarkan surat penetapan sementara ke pak Mahfudz (Mahfud Arifin). Kita tidak tahu menahu beredarnya foto tersebut,” ujarnya, saat dikonfirmasi, Jumat (10/7/2020).

Hingga saat ini diperkirakan tidak ada surat penetapan dari partai berlambang pohon beringin itu untuk calon lain. “Iya kita ke pak MA (Mahfud Arifin),” tegasnya.

Hal ini memantik spekulasi, salah satunya soal wacana Gus Hans menjadi wakil dari bakal calon wali kota (bacawali) dari PDIP.  Padahal nama Gus Hans sudah diusulkan Golkar Surabaya untuk jadi pendamping Machfud Arifin di Pilkada Surabaya.

Pakar politik Universitas Wijaya Putra, Dr. Dwi Prasetyo, menegaskan jika pertarungan menuju kursi balaikota semakin seru. Nama Whisnu Sakti menjadi rebutan sejumlah untuk digandeng menuju kursi balaikota. “Sekarang muncul foto Mas Whisnu dan Gus Hans, ini bisa dipahami garis nasionalis masih diperhitungkan untuk kepentingan Pilwali Surabaya,” terang Dwi Prasetyo.

Sedangkan soal Gus Hans, menurutnya masih tergantung pada keputusan partai Golkar. Karena dirinya masuk dalam jajaran kepengurusan Golkar Jatim.

“Tanpa Golkar, Gus Hans tidak akan mendapat tiket maju Pilwali bersama Whisnu  Sakti,” tegas dia. zal

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry